Kebakaran hutan luas yang terjadi sejak tanggal 2 Februari 2014 akibat pembakaran hutan untuk pembukaan lahan perkebunan menyebabkan kabut asap yang menyelimuti wilayah Provinsi Riau. Kabut asap tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas udara sampai dengan tingkat berbahaya (ISPU > 500).
Buruknya kualitas udara menyebabkan banyak masyarakat yang terkena penyakit terkait kabut asap. Korban meninggal dunia sebanyak 2 orang di Kota Dumai akibat penyakit asma. Jumlah pasien rawat jalan sejak tanggal 2 Februari s/d 16 Maret 2014 mencapai 59.423 orang dengan 5 (lima) penyakit terbanyak adalah ISPA sebanyak 51.918 kasus, Pnemonia 945 kasus, Asma 1.984 kasus, Mata 1.928 kasus dan kulit 2.648 kasus.
Kebakaran hutan juga mengenai kawasan pemukiman penduduk di Bukit Lengkung Kel. Pelintung Kec. Medang Kampai Kota Dumai menyebabkan pengungsian sebanyak 51 orang (Balita 5 orang, Ibu hamil 2 orang).
Dinas Kesehatan Provinsi Riau melakukan upaya – upaya antara lain, mendistribusikan masker kepada Dinas Kesehatan Kabupaten yang terdampak dan kepada masyarakat langsung, mengirim tim untuk melakukan RHA dan mendeteksi adanya peningkatan kasus ISPA, melakukan pemantauan kualitas udara, berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kab/Kota, Dinas Kehutanan ,Dinas Perhubungan, POLRI, TNI, SATPOL PP dan relawan dalam Tim Bencana, melakukan sosialisasi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota terkait antisipasi dan langkah-langkah yang harus dilakukan di lapangan, membentuk Posko TGC (Tim Gerak Cepat) ditingkat Provinsi dan Kab/Kota serta mendirikan pos dan posko kesehatan di 12 Kabupaten/Kota.
Kementerian Kesehatan mengirim bantuan logistik berupa masker total sebanyak 315.000 lembar dan berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, unit lintas program dan lintas sektor terkait dalam rangka penanggulangan krisis kesehatan akibat kabut asap.