Perkembangan Banjir Bandang di Pidie Jaya

437

Perkembangan Banjir Bandang di Pidie Jaya

Berikut ini adalah perkembangan banjir bandang yang terjadi pada tanggal 20 Desember 2009 pukul 18.00 WIB di 42 Desa pada 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Meureudu, Kecamatan Meurah Dua, Kecamatan Ulim, dan Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pada tanggal 20 Desember 2009 pukul 18.00 WIB telah terjadi Banjir Bandang di 42 Desa pada 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Meureudu, Kecamatan Meurah Dua, Kecamatan Ulim, dan Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Ketinggian air pada saat Banjir Bandang terjadi mencapai lebih dari 3 meter namun saat kini ketingian air dilaporkan telah mulai surut, jumlah penduduk yang terancam adalah 35.763 jiwa.

Tidak terdapat korban meninggal, korban luka berat 7 orang (2 orang dirawat RSU Meureudu, dan 5 orang di Puskesmas Meurah Dua), Korban luka ringan sebanyak 37 orang, dan Jumlah pengungsi 8.159 jiwa di 8 lokasi pengungsian (Masjid Tuha, Lhoknga, Blang Awe, Menasah Raya, Blang Cut, Mancang, Teupin Pukat, dan Geulangang). Diantara pengungsi terdapat 2.420 jiwa kelompok rentan yaitu bayi 203 jiwa, balita 1.101 jiwa, ibu hamil 203 jiwa, dan lansia 693 jiwa.

Saat ini jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, melakukan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas, dan tempat tempat pengungsian, menambah jumlah tenaga piket 24 jam pada UGD RSU Meureudu dan Puskesmas Meurah Dua, melaksanakan upaya upaya pencegahan KLB, serta melakukan pemantauan dilokasi banjir. Dinkes Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga akan mengirimkan MP-ASI dan obat-obatan.

Bantuan ynag masih dibutuhkan hingga saat ini adalah obat obatan, PMT balita, PMT ibu hamil, MP-ASI, Abate, Kaporit, Malation, dan alat fogging untuk kebutuhan pencegahan potensi KLB.

Saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat dan pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Jaya, Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.