Perkembangan Banjir di Kab. Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur

369

Perkembangan Banjir di Kab. Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Pada tanggal 27 Maret 2011 pukul 17.00 Wita terjadi banjir di 3 dusun, 27 desa pada 5 kecamatan di kabupaten Belu Prov. Nusa Tenggara Timur, dengan ketinggian air sekitar 60 cm.

Pada tanggal 27 Maret 2011 pukul 17.00 Wita terjadi banjir di 3 dusun, 27 desa pada 5 kecamatan di kabupaten Belu Prov. Nusa Tenggara Timur, dengan ketinggian air sekitar 60 cm. Rincian daerah yang terkena banjir sebagai berikut :

NO

KECAMATAN

DESA

DUSUN

1

Malaka Barat

Sikun, Oanmane, Mota Ulun, Lasaen, Motaain, Maktihan, Rabasa, Fafoe, Umatoos, Naas, Rabasa Haeraen, Rabasa Taus

2

Weliman

Kleseleon, Forekmodok, Lamudur

3

Malaka Tengah

Lawalu,Fahiluka, Railor, Naimana, Bereliku

4

Kobalima

Rainawe

Raimetan, Namfalus, Webua

Molasoan

5

Kobalima Timur

Alas Selatan

Trans Metamauk

Mahkota biru

Metamauk

Haeain

Data penduduk yang terancam :

NO

Uraian

Kec. Malaka Barat

Kec. Weliman

Kec. Malaka Tengah

Kec. Kobalima

Kec. Kobalima Timur

1

Jumlah Penduduk

23.266

3302

740

2.794

1.187

2

Jumlah Bayi

329

35

177

13

24

3

Jumlah Balita

1724

177

-

251

107

4

Jumlah Ibu Hamil

172

26

87

21

13

5

Jumlah Ibu Menyusui

637

73

187

152

24

Kejadian ini tidak mengakibatkan korban meninggal maupun korban luka-luka. Namun kejadian ini mengakibatkan terndamnya fasilitas kesehatan, yaitu 12 Polindes di Kec. Malaka Barat, 1 Polindes di Kec. Weliman, dan 1 Pustu di Kec. Kobalima.

Sarana Sanitasi yang terendam banjir :

N0

Kecamatan

Jenis Sarana Sanitasi

SAB

JAGA

1

Malaka Barat

178

185

2

Weliman

55

79

3

Malaka Tengah

199

675

4

Kobalima

3

55

5

Kobalima Timur

21

168

Jajaran kesehatan setempat telah melakukan evakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan dengan mendirikan pos kesehatan di Puskesmas Besikama (2 poskes), Puskesmas Weliman (2 poskes), Puskesmas Betun (3 poskes), Puskesmas Alas (3 poskes), dan Puskesmas Namfalus (1 poskes). Selain itu jajaran kesehatan melakukan pengamatan penyakit dan faktor resiko akibat banjir oleh petugas surveilans kabupaten dan puskesmas, mengintensifkan penyuluhan pada masyarakat di lokasi yang terkena banjir, menyediakan logistik, MP-ASI dan obat-obatan di puskesmas Besikama, Weliman, Betun, Alas dan Namfalus, melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam upaya pembentukan TIM dan Posko Tanggap Darurat serta melakukan kaporisasi Sarana Air Bersih (SAB).

Saat ini belum ada permasalahan kesehatan dan air sudah berangsur surut.

Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan.