Perkembangan Gempa Bumi dan Tsunami di Kep. Mentawai

855

Perkembangan Gempa Bumi dan Tsunami di Kep. Mentawai

Perkembangan permasalahan kesehatan akibat tsunami di Kabupaten Kep. Mentawai Provinsi Sumatera Barat sampai dengan tanggal 13 November 2010 :

Perkembangan permasalahan kesehatan akibat tsunami di Kabupaten Kep. Mentawai Provinsi Sumatera Barat sampai dengan tanggal 13 November 2010 :

Pada tanggal 25 Oktober 2010 pukul 21.52 WIB telah terjadi tsunami di Kabupaten Pulau Mentawai Provinsi Sumatera Barat yang terjadi pasca gempa bumi berkekuatan 7,2 SR, kedalaman 10 km dengan pusat gempa 78 km Barat Daya Pagai Selatan Kepulauan Mentawai Sumatera Barat.

Jumlah korban yang meninggal dunia sampai saat ini sebanyak 462 orang. Jumlah total yang dirawat inap sebanyak 175 orang ( masih dirawat inap 28 orang dengan rincian : 12 orang Puskesmas Atas, 14 Orang RSUP M. Jamil dan 2 orang RSUD Tuah Pejat. Jumlah korban yang dirawat jalan sebanyak 325 orang.

Beberapa fasilitas kesehatan mengalami kerusaka yaitu 1 Puskesmas Malakopak, 1 Pustu Malakopak, 3 Polindes (Muntei Kecil, Lima Sua, dan Surat Kaban), dan 1 Kantor Desa (dijadikan Yankes) di Kecamatan Malakopak.

1. Pengungsian

a. Jumlah pengungsi sebanyak 7.362 orang di lapangan bola Kec. Sikakap dan tersebar di pulau-pulau.

b. Kegiatan kesehatan yang telah dilaksanakan

- Petugas kesehatan Tim 1 telah melakukan Traumatic Healing Surveilans, kesehatan lingkungan , Kesga dan Gizi di Dusun Pasapuat, Babulekuk, Panairuk dan Mapinang.*)

- Petugas kesehatan telah temukan penyakit Gizi buruk sebanyak 4(empat) orang dengan rincian : 3 orang di pengungsian dan 1 orang di Desa Muara Sikako dusun Bukukmonga.*)

- Melakukan Penyemprotan di Dusun Peururogat untuk 35 Rumah dan Dusun Mahonai untuk 13 unit rumah

- Memberikan pelayanan kesehatan di Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit.

- Petugas Dinas Kesehatan Provinsi yang masih di Kab.Kepulauan Mentawai tetap melaksanakan kegiatan Surveilans, pelayanan kesehatan, penyemprotan dikoordinir oleh Dinas Kab. Kepulauan Mentawai.

1. Bantuan yang Dimobilisasi

a. Berbagai instansi telah mengirimkan bantuan tenaga kesehatan dengan jumlah total sebanyak 477 orang yang terdiri dari 17 orang fasilitator, 25 dokter spesialis, 68 dokter umum, 4 dokter gigi, 4 DVI, 3 apoteker, 234 perawat, 1 bidan, dan 112 tenaga surveilans, 6 Logistik dan 3 Gizi, tenaga kesehatan yang masih ada di lokasi bencana sebanyak 83 orang.

b. Berbagai instansi telah memberi bantuan dana operasional dan logistik yaitu sebagai berikut : (Rincian terlampir)

Keterangan : *) Informasi terbaru

- Kementerian Kesehatan memberikan bantuan dana operasional sebesar Rp. 100.000.000,- dan bantuan logistik berupa obat-obatan, MP-ASI dan Oksigen Konsentrat.

- PPK Sub Regional Sumatera Barat mengirimkan bantuan logistic berupa obat-obatan, bahan habis pakai, alat perlengkapan diri, vaksin, MP ASI, Bahan untuk pengendalian vektor dan penyehatan lingkungan, kantong jenazah, tenda, oksigen konsentrat, Oksigen + Regulator dan sebagainya.

- KKP Kelas II Padang memberikan bantuan logistik untuk pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

- Tentara Nasional Indonesia mendirikan tenda yang akan difungsikan sebagai rumah sakit lapangan di Kecamatan Sikakap.

- Bulan Sabit Merah memberikan bantuan berupa obat-obatan, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.

- UNICEF memberikan bantuan berupa kelambu.

I. POTENSI MASALAH KESEHATAN

1. Gambaran :

a. Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan data penyakit di Pelayanan Kesehatan masih didominasi oleh trauma fisik seperti luka-luka, trauma tumpul dan fraktur. Karena itu perlu diwaspadai adanya infeksi akibat penanganan atau perawatan luka yang tidak tepat.

b. Perubahan cuaca yang tiba-tiba ekstrim, mengakibatkan kegiatan penanganan kesehatan belum optimal dapat dilakukan, terutama untuk kasus rujukan dari Sikakap ke RSUP M. Djamil Padang dan pemberangkatan tenaga kesehatan melalui helikopter.

IV. RENCANA TINDAK LANJUT

Mengembalikan sistem pelayanan kesehatan seperti semula di lokasi bencana.