PERKEMBANGAN GEMPA BUMI DI PROVINSI JAWA BARAT TANGGAL 9 SEPTEMBER 2009

667

PERKEMBANGAN GEMPA BUMI DI PROVINSI JAWA BARAT TANGGAL 9 SEPTEMBER 2009

Perkembangan informasi tentang bencana gempa bumi tektonik di Provinsi Jawa Barat tanggal 9 September 2009 sampai pukul 16.00 WIB.

Berikut ini adalah perkembangan informasi tentang bencana gempa bumi tektonik Tasikmalaya tanggal 9 September 2009 sampai pukul 16.00 WIB, yang terjadi pada tanggal 2 september 2009 pukul 14.55 WIB dengan kedalaman 30 Km yg berlokasi di 8.24 LS - 107.32 BT 142 Km Barat Daya Tasikmalaya, Jawa Barat. Gempa bumi tektonik tersebut mengakibatkan sebanyak 212.253 bangunan rusak dengan rincian 208.289 unit rumah, 1.130 unit sekolah, 2.534 masjid/mushola, dan 300 unit perkantoran.*)

Korban yang meninggal dunia sampai saat ini bertambah menjadi 71 orang yaitu 70 orang di Prov. Jawa Barat (Kab. Bogor 2 orang, Kab. Sukabumi 2 orang, Kab. Bandung 13 orang, Kab. Bandung Barat 1 orang, Kab. Tasikmalaya 4 orang, Kota Tasikmalaya 4 orang, Kab. Ciamis 6 orang, Kab. Garut 8 orang, Kab. Cianjur 30 orang) dan 1 orang di Prov. DKI Jakarta (RS. Medistra, Jakarta Selatan) *). Korban yang masih hilang sebanyak 28 orang di Kab. Cianjur Prov. Jawa Barat. Korban luka berat/rawat inap sebanyak 370 orang yaitu 364 orang di Prov. Jawa Barat dan 6 orang di Prov. DKI Jakarta. Jumlah korban yang masih dirawat inap Rumah Sakit sebanyak 33 orang (32 orang di Prov. Jawa Barat dan 1 orang di Prov. DKI Jakarta) *). Korban luka ringan sebanyak 1.098 orang yaitu 1.060 orang di Prov. Jawa Barat dan 38 orang di Prov. DKI Jakarta. Korban yang dirawat jalan di Poskes di Kab. Tasikmalaya, Kab. Garut dan Kab. Ciamis sebanyak 12.020 orang *). Kunjungan kasus diare di Pos Kesehatan di Kab. Garut sebanyak 76 orang (2,5 %) dan di Kab. Ciamis sebanyak 25 orang (19,2 %) *). Terjadi pengungsian sebanyak 44.498 orang di Prov. Jawa Barat di 164 titik pengungsian.

Sarana kesehatan yang rusak yaitu 2 RS (Kab. Sumedang, Kab Garut), 45 Puskesmas (1 unit di Kab. Cilacap, 12 unit di Kab. Tasikmalaya, 3 unit di Kota Tasikmalaya, 9 unit di Kab. Garut, 7 unit di Kab. Ciamis, 1 unit di Kab. Kuningan, 5 unit di Kab. Cianjur, 3 unit di Kota Banjar, dan 4 unit di Kab. Sukabumi), 64 Pustu (18 unit di Kab. Tasikmalaya, 5 unit di Kota Tasikmalaya, 26 unit di Kab. Garut , 12 unit di Kab. Ciamis, 1 unit di Kab. Cianjur, 1 unit Kota Sukabumi dan 1 unit di Kab. Purwakarta), 4 Polindes (2 unit di Kab. Tasikmalaya dan 2 unit di Kab. Garut) dan 40 Rumah Dinas (7 unit di Kab. Tasikmalaya, 1 unit di Kota Tasikmalaya, 12 unit di Kab. Garut, 7 di Kab. Cianjur, 1 unit di Kota Banjar, dan 12 unit di Kab. Ciamis). *)

Upaya penanggulangan yang telah dilakukan oleh jajaran kesehatan, sebagai berikut :

1. Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat

  • Evakuasi korban.

  • Memberikan pelayanan kesehatan rawat inap bagi korban luka berat di 13 Rumah Sakit.

  • Mengirimkan Tim Bantuan Kesehatan ke lokasi sebanyak 20 orang (dokter dan paramedis)

  • Memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan di 101 Pos Kesehatan oleh 495 dokter, 464 perawat, 152 tenaga kesehatan lain dan 700 DASIPENA dengan rincian : *)

No

Lokasi

Jumlah Pos Kesehatan

Jumlah Tenaga Kesehatan

Dokter

Perawat

Tenaga Kesehatan Lain

DASIPENA

1.

Kab. Ciamis

14

13

92

22

100

2.

Kab. Garut

12

12

52

24

100

3.

Kab. Bandung

16

32

64

32

100

4.

Kab. Tasikmalaya

44

64

196

44

100

5.

Kab. Cianjur

9

18

36

18

100

6.

Kota Tasikmalaya

5

10

20

10

-

7.

Kab. Sukabumi

1

2

4

2

-

8.

Dinkes Prov. Jawa Barat

-

344

-

-

200

TOTAL

101

495

464

152

700

Tenaga Kesehatan yang terlibat berasal dari Dinas Kesehatan Kab/Kota yang tidak terkena bencana gempa. Organisasi Profesi (IDI,IDAI, IBI, PPNI, dll), Fakultas Kedokteran (UNPAD, Universitas Maranatha, Universitas Jenderal Ahmad Yani ) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES), Kesehatan TNI (Kostrad, Marinir), Kesehatan Polri, PMI, Mer-C, BSMI dan LSM

  • Mendistribusikan 27 paket obat bencana ke lokasi bencana.
  • Melakukan pemantauan di lokasi bencana.

2. RSUP Hasan Sadikin mengirimkan Tim Bantuan Kesehatan ke lokasi bencana sebanyak 2 Tim :

  • Tim I sebanyak 30 orang (spesialis bedah dan perawat).
  • Tim II sebanyak 20 orang (spesialis anak dan perawat).

3. Dinas kesehatan Prov. DKI Jakarta :

  • Evakuasi korban.
  • Memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di 9 Rumah Sakit.
  • Melakukan pemantauan di lokasi bencana.

4. Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah : *)

  • Mengirim bantuan ke Dinkes Kab. Cilacap yaitu : 50 dos MP ASI biskuit, 30 kotak hygine kit, obat-obatan, kaporit dan PAC.
  • Memberikan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan di Kec. Kedungreja.
  • Penyediaan air bersih oleh PDAM.
  • Mengoperasionalkan water purifier untuk back up air bersih di Kec. Kedungreja.

5. Departemen Kesehatan :

  • Mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Kec. Pengalengan Kab. Bandung pada tanggal 8 September 2009.
  • Mendistribusikan MP-ASI sebanyak 7 ton untuk Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat (5 kabupaten yaitu Kab. Tasikmalaya, Kab. Bandung, Kab. Cianjur, Kab. Garut, dan Kab. Ciamis), serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Kab. Cilacap) masing-masing sebanyak 1 ton.
  • Mendistribusikan obat dan bahan habis pakai sebanyak 10 ton untuk 5 kabupaten yaitu Kab. Tasikmalaya, Kab. Cianjur, Kab. Garut, Kab. Bandung, Kab. Ciamis, masing-masing sebanyak 2 ton.
  • Memberikan ATS 1.500 IU sebanyak 100 vial ke Dinkes Prov. Jawa Barat.
  • Mengirimkan tim RHA (Penilaian cepat kesehatan), tim kesehatan, tim Surveilans dan Tim Kesehatan Psikososial ke lokasi bencana.
  • Memberikan bantuan biaya operasional 150 Juta rupiah ke Dinkes Prov.Jawa Barat yang selanjutnya akan di bagikan ke Dinkes Kabupaten/Kota yang terkena bencana
  • Memberikan bantuan 25 kantong mayat , 90 kg Kaporit, 24 botol air rahmat dan 2 dos lem lalat untuk Dinkes Kab. Cianjur.
  • Memberikan bantuan 20 veltbed untuk Dinkes Kab. Tasikmalaya.
  • Memberikan bantuan 500 PAC , 500 polybag, 10 dos air rahmat, 2 dos lem lalat untuk Dinkes Kab. Garut.
  • Memberikan bantuan 500 PAC , 90 kg Tawas, 36 botol air rahmat, 2 dos lem lalat untuk Dinkes Kab.Ciamis.

Saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi. Pemantauan tetap dilakukan oleh seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi yang mengalami kejadian gempa bumi tektonik serta Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.

Keterangan : *) Informasi terbaru