Perkembangan Letusan Gunung Sinabung hingga tanggal 18 September 2010

515

Perkembangan Letusan Gunung Sinabung hingga tanggal 18 September 2010

Perkembangan letusan Gunung Sinabung hingga tanggal 18 September 2010.

Perkembangan letusan Gunung Sinabung hingga tanggal 18 September 2010 adalah sebagai berikut :

Pada tanggal 27 Agustus 2010 pukul 17.15 WIB terjadi letusan Gunung Sinabung yang terletak di Desa Sukanalu Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Akibat dari letusan gunung tersebut timbul kabut asap tebal berwarna hitam disertai hujan pasir dan debu yang berdampak langsung pada 25 desa dalam 4 kecamatan di sekitar gunung tersebut yaitu Kec. Naman Teran, Kec. Payung, Kec. Simpang Empat dan Kec. Tiga Nderket.

Sejak tanggal 29 Agustus 2010 pukul 00.01 WIB, tipe gunung diubah dari tipe B menjadi tipe A dan statusnya dinyatakan AWAS (Level IV)

Selanjutnya terjadi letusan susulan sebanyak 4 kali yaitu pada tanggal :

  • 29 dan 30 Agustus 2010
  • 3 September 2010 pukul 04.38 - 04.51 WIB. Terjadi letusan yang disertai gempa vulkanik. Akibatnya timbul asap hitam pekat setinggi 3.000 meter dari bibir kawah dan condong ke arah timur. Selain itu sejumlah material dimuntahkan berupa abu, pasir dan kerikil.
  • 7 September pukul 00:24-00:28 WIB. Terjadi letusan dengan suara yang cukup keras dan terasa getaran di Kota Kabanjahe.

Korban meninggal dunia 1 (satu) orang. Total korban yang dilayani di RSUD Kabanjahe sampai dengan tanggal 17 September 2010 berjumlah 444 orang. Hingga kini, 46 orang (35 dewasa, 11 anak-anak) masih dirawat inap di RSUD ini. Jenis penyakit terbanyak yaitu ISPA, anxietas, gastritis, diare, dermatitis/alergi, hipertensi dan conjugtivitis. Jumlah kunjungan berobat ke Pos Kesehatan s.d. tanggal 15 September 2010 yaitu sebanyak 33.230 kunjungan. Perkembangan pengungsian di Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat. Tidak ada kerusakan fasilitas kesehatan.

Upaya yang telah dilakukan:

Kementerian Kesehatan:

  • Pada tanggal 29 Agustus mengirimkan tim kesehatan yang terdiri dari 4 orang (2 orang dari PPK dan 2 orang dari P2PL). Tim ke-2 dikirimkan pada tanggal 31 Agustus 2010 sebanyak 6 orang yaitu dari PPK, Yanfar, Yanmed, Gizi, P2PL dan Keskom masing-masing 1 orang.Tim ke-3 dikirim pada tanggal 4 September 2010 sebanyak 3 orang (2 orang dari PPK dan 1 orang dari P2PL). Tim ke-4 dikirim pada tanggal 13 September 2010 sebanyak 2 orang dari PPK.
  • Pada tanggal 3 September 2010 mengirimkan bantuan uang operasional sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
  • Mengirimkan bantuan logistik sebagai berikut :

No

Uraian

Jumlah

Tanggal Pengiriman

1

Masker

56.000

buah

- 29 Agustus 2010 : 20.000 buah

- 31 Agustus 2010 : 36.000 buah

- 13 September 2010 : 25.000 buah

2

Obat-obatan

20

koli

30 Agustus 2010

1

paket

4 September 2010

3

MP ASI

4

ton

30 Agustus 2010

295

kotak

4 September 2010

4

Kantong sampah

2.000

lembar

31 Agustus 2010

5.

Personal Kit

6

koli

4 September 2010

6.

Nebulizer

2

unit

6 September 2010

7.

Leaflet bencana anak, dewasa dan keluarga

1.000

buah

6 September 2010

8.

Leaflet check list bencana anak dan dewasa

1.000

buah

6 September 2010

9.

Poster bencana anak, dewasa dan keluarga

750

buah

6 September 2010

10.

Regulator Oksigen

5

set

13 September 2010

  • Pada tanggal 6 September 2010, Tim Kesehatan Jiwa yang terdiri dari 20 orang (2 dari Dit. Kesehatan jiwa, 3 dari RS Jiwa Medan, 1 dari Fakultas Keperawatan UI, 5 dari Fakultas Keperawatan USU, 5 dari Poltekkes, 2 dari Stikes Mutiara dan 2 dari Palkesi) melakukan kegiatan Konseling Manajemen Stress akibat Bencana.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara/PPK Regional Sumatera Utara
  • Mengirimkan tim kesehatan sebanyak 7 orang (2 dokter, 1 perawat dan 4 tenaga bantuan) untuk melakukan Rapid Health Assesment (RHA).
  • Memberikan bantuan 12.000 masker, Obat-obatan (1 paket obat tetes mata, 1 paket obat ISPA dan 1 paket obat buffer stock), 120 kotak MPASI dan 30 paket hygiene kit
  • Melakukan kegiatan surveilans penyakit, pengamatan sanitasi lingkungan, observasi kepadatan vektor di lokasi pengungsi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karo
  • Mendirikan 20 Pos Kesehatan dengan tenaga kesehatan yang terdiri dari 52 dokter, 117 perawat dan 31 tenaga kesehatan lainnya.
  • Menyiagakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe dengan kapasitas 140 tempat tidur, 20 orang dokter umum, 3 dokter spesialis penyakit dalam, 2 dokter spesialis, 3 dokter kebidanan, 1 dokter spesialis THT, 1 dokter spesialis mata, 2 dokter spesialis syaraf, 1 dokter spesialis radiologi, 3 dokter spesialis patologi klinik dilengkapi dengan fasilitas ruang operasi 3 uniT dan ruang radiologi 1 unit.
  • Mengoperasikan 21 Pusling dengan rincian 5 unit dari Dinkes Kab. Karo, 12 unit dari Puskesmas, 2 unit dari Kesdam, 1 unit dari RS Bina Kasih Medan dan 1 unit dari PAN.

Dinas Sosial Kabupaten Karo

  • Mengirimkan bantuan berupa masker sebanyak 18.000 buah
  • Mengirimkan bantuan 1 paket obat-obatan
  • Satgas Penanganan Bencana Kabupaten Karo
  • Mengirimkan bantuan obat-obatan dalam 3 kali pengiriman (26 jenis obat pada pengiriman pertama, 7 jenis obat pada pengiriman kedua dan 8 jenis obat pada pengiriman ketiga)

FK USU

  • Mengirimkan dokter spesialis sebanyak 10 orang (penyakit dalam, anak, anestesi, paru dan obgyn, masing-masing 2 orang) untuk bertugas di RSU Kabanjahe. Mulai tanggal 2 September 2010, sebagian dokter spesialias dipulangkan sehingga total jumlah dokter spesialis sebanyak 5 orang (penyakit dalam, anak, anestesi, paru dan obgyn, masing-masing 1 orang).
  • Mengirimkan bantuan obat-obatan sebanyak 8 jenis.

RSUP Adam Malik

  • Mengirimkan tim kesehatan sebanyak 8 orang (2 dokter, 4 perawat, 2 tenaga bantuan) yang bertugas di Pos Kesehatan Jambur Tuahlopati dan Adil Makmur.
  • Mengirimkan bantuan 2 unit ambulans

Beberapa instansi memberi bantuan obat-obatan, yaitu :

  • RS Elisabeth Medan : 34 jenis.
  • Poltekes Medan : 1 paket
  • JPIC Medan : 8 jenis.
  • PT Kalbe Farma : 7 jenis
  • Eka Hospital : 9 jenis

Beberapa instansi mengirimkan tenaga kesehatan, Mahasiswa beserta Ambulans, yaitu :

No

Tanggal Datang

Tanggal Kembali

Asal Instansi

Jumlah/Jenis

Mahasiswa

Ambulans

Dokter

Perawat / Bidan

Lainnya

1

29/8

1/9

Dinkes Kota Medan

2

-

2

-

1

2

29/8

30/8

RS Ester

-

2

-

-

-

3

29/8

s/d selesai

RS Efarina Etaham

-

4

-

-

2

4

29/8

30/8

AKPER/AKBID Arta

-

-

-

6

-

5

30/8

1/9

RSU Elisabeth Medan

-

4

1

-

-

6

30/8

s/d selesai

Pusat Kajian & Perlindungan Anak

-

-

3 (Psikolog)

-

-

7

30/8

s/d selesai

MERCI Medan

1

7

-

-

-

8

30/8

s/d selesai

Dinkes Kab.Simalungun

3

-

-

-

-

9

30/8

s/d selesai

Kesdam BB

2

12

-

-

2

10

30/8

s/d selesai

CALL CENTER

3

2

1

-

1

11

30/8

1/9

JPIC Medan (Katolik)

-

2

2 (Konselor)

-

-

12

30/8

31/8

KKP Medan

1

2

3 (Kesling)

-

-

13

30/8

30/8

FK UISU

4

8

-

-

-

14

31/8

s/d selesai

Pertamina

1

1

-

-

-

15

31/8

1/9

In Health

-

2

-

-

2

16

31/8

3/9

FKBSU

5

10

-

-

4

17

31/8

s/d selesai

Tim Kesehatan BIMA-Medan

5

5

2

-

-

18

31/8

s/d selesai

Indosat Kabanjahe

3

3

3

-

-

19

31/8

2/9

IDI Medan

3

2

-

-

-

20

1/9

3/9

PMI Medan

1

3

4

-

-

21

1/9

1/9

PT. Jamsostek

1

2

4

-

-

22

1/9

3/9

Poltekes Medan

-

-

-

12

-

23

4/9

8/9

Community Mental Health Nursing

1

4

5

8

3

24

8/9

9/9

YSKI Medan

2

1

-

-

-

25

9/9

11/9

RS. Jiwa Medan

1

1

1

1

INHEALTH memberi bantuan 23.500 buah masker, 500 buah selimut, 750 buah kantong sampah dan 2 buah ambulans.

BTKL Medan melakukan pemantauan kualitas udara dan hasilnya adalah pada umumnya kualitas udara masih di bawah ambang batas.

Kantor Kesehatan Pelabuhan, memberikan dukungan kemudahan akses di bandara, termasuk pengurusan logistik yang datang di Bandara Polonia Medan.

PT Otsuka Indonesia memberi bantuan berupa 4.200 sachet proten.

Diskes Lantamal I Belawan memberi bantuan masker 70 buah, obat-obatan 1 paket = 29 jenis dan plastik obat 10 Bks (1000 Lbr) pada tanggal 16 September 2010.

Permasalahan kesehatan sampai dengan saat ini masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinkes Kab. Karo, PPK Regional Sumatera Utara dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan.