Peringatan Hari Tuberculosis (TBC) Sedunia merupakan sebuah ajang bagi kita semua untuk meningkatkan kepedulian, pencegahan, serta penanganan dari penyakit TBC. Sebuah penyakit yang saat ini menduduki peringkat ketiga di indonesia ini, merupakan sebuah penyakit yang tidak bisa dianggap sembarangan, mengingat terjadi 93 ribu kasus kematian atau setara dengan 11 orang meninggal setiap jamnya.
Data diatas diperkuat oleh pendapat Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI. Dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual pada 22 maret 2022, beliau menyampaikan terdapat estimasi bahwa dari 824 ribu pasien TBC di Indonesia, terdapat 500 ribuan orang yang belum diobati dan breisiko menjadi salah satu sumber penularan.
Melihat kondisi demikian, Didik mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan agar upaya penemuan kasus sedini mu ngkin dapat dilakukan, sehingga dapat meminimalisir penularan ditengah masyarakat serta kematian atau risiko berbahaya lainnya akibat penyakit TBC.
Dengan kondisi demikian, pemerintah akan melakukan proses pencegahan dengan melakukan skrining besar-besaran yang transformasional dengan memanfaatkan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien. Dengan tindakan demikian, diharapkan mampu meminimalisir kematian akibat TBC dan menurunkan jumlah korban setiap tahunnya.