Berbagai macam kejadian bencana masih terus terjadi di wilayah Negara Indonesia selama tahun 2014, baik bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Kejadian bencana tersebut kerap kali menimbulkan krisis kesehatan akibat jatuhnya korban meninggal, luka berat, luka ringan, pengungsian dan rusaknya fasilitas kesehatan.
Selama kurun waktu 5 tahun antara tahun 2010 – 2014 jumlah kejadian bencana di Indonesia mencapai 1.907 kejadian bencana, terdiri dari 1.124 bencana alam, 626 bencana non alam dan 157 bencana sosial.
Sedangkan untuk tahun 2014 jumlah kejadian bencana sebanyak 456 kejadian, terdiri dari 227 bencana alam (49%), 197 bencana non alam (44%) dan 32 bencana sosial (7%). Kejadian bencana tersebut menimbulkan jumlah korban sebanyak 1.699.247 orang, terdiri dari 957 orang korban meninggal, 1.932 orang luka berat/dirawat inap, 694.305 orang luka ringan/rawat jalan, 391 orang hilang dan 1.001.662 pengungsi.
5 jenis kejadian bencana dengan frekuensi tertinggi di tahun 2014 adalah banjir (88 kejadian ; 19%), kecelakaan transportasi (74 kejadian; 16%), tanah longsor (57 kejadian; 13%); kebakaran pemukiman (55 kejadian; 12%) dan keracunan (39 kejadian; 9%).
Seperti tahun-tahun sebelumnya bencana alam masih didominasi oleh bencana hidrolometorologi yaitu banjir yang merupakan kejadian bencana dengan frekuensi terbanyak, sementara untuk bencana non alam, kecelakaan transportasi paling banyak frekuensi kejadiannya diantara bencana non alam lainnya.
Kejadian bencana juga menyebabkan terjadinya kerusakan fasilitas kesehatan dengan tingkat gangguan fungsi yang beragam. Tercatat selama tahun 2014 sebanyak 106 unit fasilitas kesehatan mengalami kerusakan akibat bencana, terdiri dari puskesmas 34 unit (32%), puskesmas pembantu 30 unit (28%), polindes 23 unit (22%), rumah sakit 6 unit (5%), poskesdes 6 unit (5%), posyandu 3 unit (3%), gudang farmasi 2 unit (2%) dan puskesmas keliling 2 unit (2%).