Ancaman bencana gempa bumi di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. setelah terjadi gempa di jawa barat yang berpusat di pesisir laut jawa, kini Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat sebuah gempa juga di sekitar Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Wilayah Sulawesi Utara kini menjadi berpotensi gempa bumi. Berdasarkan Seismograf BMKG, Gempa di Sulut memiliki kekuatan 5.0 SR dengan kedalaman gempa 11 KM Lokasi titik gempa berada tepat 10 Km Barat Daya Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Secara Geologis Wilayah Sulawesi memiliki bentuk muka bumi yang berbukit, di wilayah tersebut juga banyak terdapat dataran tinggi dan gunung Berapi aktif. Seperti Gunung Soputan, Sempu, Tondano, Lokon, Mahawu, Klabat, dan Karangetang adalah sebagian nama gunung berapi aktif yang berada di bentangan alam Pulau Sulawesi. (Global Volcanism Program). Selain itu. Bagian utara Pulau Sulawesi merupakan titik bertemunya lempeng filipina dan Lempeng mikro di dasar laut maluku utara. Lempeng mikro Maluku ini merupakan pecahan dari lempeng Pasifik yang kemudian membentuk bentukan dasar laut di Semenanjung Minahasa.
Wilayah yang menjadi pemicu terjadinya gempa adalah Wilayah Minahasa. Pemicu gempa di Minahasa masih bergerak aktif hal ini yang mengakibatkan terjadinya gempa di Manado dan sekitarnya. ada Palung Minahasa di sebelah Utara, Sesar Palukoro dan Matano di sisi barat dan selatan, Palung Sangihe di sisi timur, lalu sesar atau patahan Gorontalo di bagian tengahnya serta ditambah lagi dengan sesar kecil yang juga punya potensi aktif, seperti sesar Bolaang Mongondow, sesar Amurang, dan sesar manado di sebelah timur.
Garis patahan tersebut kemudian menjajar ke arah utara melalui daratan Kepulauan Talud sampai menyentuh sekitar Kecamatan Nanusa, Kepulauan Talaud yang menjadi batas akhir dari Indonesia sebelah Utara. Daerah Talud Sulawesi Utara memiliki potensi gempa yang cukup besar. selain itu, gempa ini juga bisa terjadi berkali kali dalam waktu sebulan
Sumber http://blog.act.id/gempa-talaud-5-0-skala-richter-sulawesi-utara-berisiko-tinggi/