Ketua Tim taskforce Kementerian Kesehatan untuk Provinsi Papua dr. Iwan Trihapsoro mendorong Pemerintah Provinsi Papua melaksanakan simulasi vaksinasi COVID-19. Diharapkan di setiap provinsi di Indonesia terdapat minimal satu lokasi yang dipersiapan untuk simulasi vaksinasi COVID-19. Hal ini bertujuan untuk melatih tenaga Kesehatan dalam vaksinasi COVID-19, sekaligus juga untuk mengecek kesiapan vaksinasi di setiap daerah.
“Ke depannya Kadinkes dan KKP tolong disiapkan lokasi simulasi vaksinasi. Jadi rencana kami (Kemenkes) setiap provinsi menyiapkan minimal satu lokasi simulasi. Tujuannya untuk mengecek kesiapan. Nanti kami akan kirimkan video simulasi bogor dan bali”, Ucap Iwan.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan telah menyiapkan lima lokasi simulasi, yaitu Puskesmas Tanah Sareal Bogor, Puskesmas Cikarang Utara, Bekasi, Puskesmas Abiansemal Bali, RSUP RJ Leimena Ambon, dan RSUP Sulianti Saroso Jakarta. Ke depan, seluruh rumah sakit milik pemerintah, rumah sakit swasta, puskesmas dan kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menjadi tempat pelayanan vaksin COVID-19.
Proses vaksinasi sendiri akan dilaksanakan setelah uji klinis selesai dan dikeluarkannya Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM dalam rangka menjamin keamanan, kualitas dan efikasi vaksin. Selanjutnya vaksin akan didistribusikan secara berjenjang. 1,2 Juta vaksin yang sudah datang akan diutamakan bagi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Dalam lawatannya, Iwan juga menegaskan pentingnya penerapan protokol Kesehatan di masyarakat, dimana salah satunya adalah disiplin memakai masker. Apalagi mengantisipasi pelaksaan libur natal dan tahun baru (nataru) yang semakin dekat. Sehingga penerapan protokol Kesehatan yang ketat di masyarakat sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19.
Ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan diakui Kadinkes Provinsi Papua Robby Kayame, sebagai tantangan tersendiri.
“dan kita lihat kesadaran masyarakat berkaitan dengan cuci tangan, pakai masker, jaga jarak ini kadang kala saya emosi juga. Saya marah besar, anak kecil orang dewasa berdempet dempet. Ini masih ada sampai hari ini, tingkat kesadaran masih di bawah” tegas Robby.
Meski demikian, semangat Pemerintah Provinsi Papua untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 patut diacungi jempol. Provinsi Papua sendiri merupakan satu dari 16 provinsi di Indonesia yang pernah mencapai standar WHO untuk jumlah pemeriksaan spesimen selama satu bulan terakhir.
“Awalnya kemampuan testing hanya di Litbang dan Labkesda. Kemudian berkembang tes TCM di RS Dian Harapan, RS AB, RS Nabire, RS Yapen, RS Bovendigoel, dan RS Merauka serta Tes PCR di RS Biak dan RS Marten Indey” ungkapnya
Per 7 Desember 2020 dilaporkan terdapat 12.103 kasus terkonfirmasi positif di Provinsi Papua. Dari sejumlah tersebut sebanyak 1.560 pasien masih dalam perawatan. Tingkat kesembuhan COVID-19 di provinsi papua ada di angka 85,1% atau sebanyak 10.304 pasien, sementara sebanyak 209 atau 1,7% pasien COVID-19 meninggal dunia.
sumber :http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/