Banjir adalah satu bencana langganan yang sering terjadi di Indonesia Setiap tahunnya. Saat memasuki musim hujan banjir menajdi salah satu ancaman bencana yang terjadi. Seperti di Jakarta, banjir selalu melanda Jakarta setiap tahunnya terutama saat masuk musim hujan. Banyak permasalahan yang menyebabkan jakarta selalu di landa banjir seperti, buruknya resapan air, tidak memadainya drainase hingga air luapan dari sungai ciliwiung. Beragam upaya terus di lakukan untuk bisa mengatasi banjir di Jakarta. Satu solusi yang sedang dikerjakan oleh pemerintah untuk mencegah banjir Jakarta adalah proyek besar sodetan kali Ciliwung. Proyek ini di harapkan bisa menjadi solusi dalam mengatasi banjir di jakarta.
Selain itu penanggulangan bencana banjir juga terus di tingkatkan. Hal tersebut karena banjir di jakarta dapat mengganggu perputaran ekonomi, oleh sebab itu banjir di Jakarta menjadi permasalahan yang srius dan harus cepat di atasi. Pemerintah Provinsi Jakarta ingin segera mewujudkan Jakarta Bebas Banjir, lalu apa saja upaya dalam menuju Jakarta Bebas Banjir.
Upaya Menuju Jakarta Bebas Banjir
Revitalisasi Rumah Pompa
Pemprov DKI terus melakukan upaya untuk mengatasi banjir di, salah satu cara untuk mencegah banjir yang dilakukan adalah dengan revitalisasi pompa. Di Jakarta saat ini sudah memiliki mesin pompa sebanyak 446 unit yang tersebar di 150 lokasi rumah pompa. Rumah pompa yang telah ada tentunya membutuhkan revitalisasi agar bekerja optimal. Cara dengan revitalisasi ini di harapkan menjadi langkah mencegah banjir. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam revitalisasi pompa di antaranya adalah memperbaiki pompa-pompa yang rusak, mengganti pompa yang sudah tua dan berkapasitas kecil, mengoptimalkan fasilitas penunjang pompa, mengoptimalkan sungai, saluran drainase, dan saluran air lainnya untuk mendukung sistem aliran.
Normalisasi Sungai
Dalam mengatasi banjir di jakarta saat ini Upaya yang terus dilakukan adalah dengan melakukan normalisasi sungai. Normalisasi Sungai adalah usaha untuk mengembalikan sungai ke fungsi awalnya. Normalisasi dilakukan saat kondisi sungai sudah terlalu dangkal sehingga membutuhkan pengerukan. Upaya normalisasi sungai yang terus di lakukan adalah dengan melakukan pengerukan sungai untuk memperlebar dan memperdalam sungai, dan juga membangun tanggul dengan timbunan tanah atau dinding beton memanjang terutama di daerah yang rawan terjadinya banjir.
Siaga PPSU
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, petugas yang berperan penting adalah petugas penanganan prasarana dan sarana saluran. Petugas tersebut bertanggung jawab menangani permasalahan saluran-saluran air yang berpotensi menyebabkan banjir atau genangan. Seperti saluran air kotor, tersumbat sampah, sampai kurangnya saluran air yang juga berpotensi menyebabkan banjir dan genangan.
Sumber : http://smartcity.jakarta.go.id/index.php/blog/91/menuju-jakarta-bebas-banjir