Bencana alam seperti tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Kejadian tersebut biasanya terjadi ketika memasuki musim hujan. Curah hujan yang tinggi semakin meningkatkan risiko terjadinya bencana ini. Tanah longsor yang terjadi tentu sangat mengkhawatirkan sebab bisa menimbulkan kerusakan dan juga korban jiwa.
Bencana tanah longsor menjadi perhatian semua pihak karena dampak yang ditimbulkan sangat besar. Sebut saja tanah longsor yang terjadi di Banjarnegara dan Ponorogo, dalam kejadian tersebut banyak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang dialami sangat parah. Sehingga perlu ada solusi untuk mencegah kejadian serupa agar tidak terulang, salah satunya dengan melalui pengembangan teknologi.
Menanggapi hal tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian dan pengembangan instrumentasi pemantau serta metode pengontrol bahaya gerakan tanah atau tanah longsor. Salah satu hasil teknologi LIPI ini adalah Wireless Sensor Network for Landslide Monitoring (WISELAND).
WISELAND merupakan sebuah sistem pemantauan bahaya gerakan tanah yang berbasis jejaring sensor nirkabel. Tujuan dibentuknya alat ini adalah untuk menyediakan teknologi pemantauan gerakan tanah yang lebih efektif dan efisien yang bisa memantau dan memberikan peringatan dini terkait ancaman berbagai jenis gerakan tanah.
WISELAND bisa digunakan untuk memantau bahaya gerakan tanah dalam ataupun dangkal, baik pada lereng alami ataupun potongan maupun timbunan. Dengan adanya alat ini, masyarakat yang tinggal didaerah rawan longsor bisa melakukan evakuasi dini. sistem pemantauan gerakan tersebut juga bermanfaat untuk meminimalisasi risiko bencana gerakan tanah. Sebab data pemantauan pada alat ini bisa diakses secara online melalui website WISELAND
Sumber : http://lipi.go.id/berita/wiseland-solusi-lipi-atasi-ancaman-tanah-longsor/17985
Sumber gambar : http://hallobogor.com/wp-content/uploads/2016/04/Ilustrasi-Tanah-Longsor-700x350.jpg