Memasuki tahun 2022, Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus aktif Covid-19 varian omicron. Dengan situasi dan kondisi demikian, membuat adanya kekhawatiran yang tersebar di tengah masyarakat. Namun demikian, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan kembali menerapkan protokol kesehatan dengan baik ketika menjalankan aktifitas, baik di dalam maupun diluar rumah.
Kenaikan jumlah kasus yang dialami oleh indonesia, memberikan isyarat kepada seluruh masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir, untuk itu, penerapan protokol kesehatan serta pembentukkan Herd Immunity atau kekebalan secara kelompok masih harus terus dilakukan agar meminimalisir hospitalisasi dan kematian yang diakibatkan oleh Covid-19.
Dalam keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan Covid-19, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. Prof. Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa meskipun mayoritas pasien yang terpapar Covid-19 varian omicron bergejala ringan dan tidak bergejala, namun perlu diingat bahwa saat ini varian Omicron bukan satu-satunya varian yang beredar. Untuk itu masyarakat diharapkan bisa terus waspada dari penularan apapun variannya dengan menghindari aktivitas di area yang memiliki potensi penularan yang tinggi.
Mari bersama cegah Covid-19 dengan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan 5M dan bersegera untuk melakukan vaksinasi apabila belum mendapatkan dosis lengkap dan termasuk salah satu kelompok prioritas, seperti lansia, ibu hamil, dan masyarakat dengan komorbid. Agar Herd Immunity dapat segera terbentuk, dan kehidupan masyarakat dapat berjalan seperti sedia kala. Apabila mengalami gejala Covid-19, segera lakukan isolasi mandiri, atau melakukan pemeriksaan melalui Telemedicine untuk mendapatkan tindakan yang tepat dan cepat.
Sumber ;