Indonesia kembali terima vaksin COVID-19 Sinovac sebanyak 8 juta dosis dalam bentuk bulk. Pemerintah terus menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan vaksin yang sudah diterima pemerintah Indonesia adalah vaksin Sinovac 3 juta dosis, AstraZeneca 6,4 juta dosis, Sinopharm 1 juta dosis dan dengan kedatangan tahap ke tiga belas vaksin Sinovac hari ini 8 juta dosis maka secara total telah diterima sebanyak 83,9 juta dosis.
“Pemerintah selalu memastikan faktor keamanan mutu dan khasiat sehingga tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin-vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM,” katanya.
Untuk mencapai kekebalan imunitas masyarakat Indonesia diperlukan 181,5 juta vaksin atau 70% penduduk Indonesia, yang terdiri dari SDM Kesehatan di tahap pertama, Lansia dan petugas publik yang jumlahnya sekitar 40 juta jiwa di tahap kedua.
Realisasi vaksinasi sampai saat ini adalah 24,9 juta jiwa dengan rincian SDM kesehatan sudah 1,5 juta jiwa pada dosis pertama dan dosis kedua 1,4 juta jiwa. Lansia dosis pertama 3,1 juta jiwa dan dosis kedua 2,1 juta jiwa. Sementara petugas publik dosis pertama 10,4 juta jiwa dan dosis kedua 6,5 juta jiwa.
“Pelaksanaan perlu kita percepat dan beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah aspek kedaerahan atau geospasial berdasarkan basis baik itu zona merah, orange, dan kegiatan perekonomian,”tutur Airlangga.
*Vaksinasi Gotong Royong Dimulai*
Pemerintah menyambut baik pelaksanaan program vaksinasi gotong royong. Diharapkan bisa dipercepat pelaksanaannya dengan menggunakan vaksin Sinopharm.
Vaksinasi tersebut akan dilakukan untuk karyawan di 27 perusahaan di 18 fasilitas kesehatan baik di Jakarta, Jawa Barat, Kepulauan Riau, dan Maluku. Hingga saat ini telah didistribusikan 21.616 vaksin gotong royong. Pemerintah berharap vaksin gotong royong bisa ditingkatkan dan pemerintah selalu berupaya mensukseskan vaksinasi di Indonesia.
Tidak hanya vaksin yang diperlukan namun kedisiplinan masyarakat untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ini menjadi kunci sukses daripada program vaksinasi dan juga terus untuk mengintensifkan testing, tracing dan treatment.
“Kita harus waspada bahwa penyakit ini atau COVID-19 masih ada dan gelombang ke-2 dan 3 sudah terjadi di beberapa negara lain. Kita terus berharap bahwa kita mampu menangani COVID-19 dan mempercepat vaksinasi,” ucap Airlangga.
Sumber: sehatnegeriku