Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual menjadi target Renstra Pusat Krisis Kesehatan tahun 2018. Oleh karena itu Pusat Krisis Kesehatan (PKK) melakukan Assessment Kapasitas Daerah dalam Penerapan Manajemen penanggulangan Krisis Kesehatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi ancaman (hazard) krisis kesehatan, kerentanan (vulnerability) dan ldentifikasi kapasitas (capacity), sehingga dapat dikaji besarnya risiko krisis kesehatan di Kab/Kota tersebut.
Assessment dilakukan pada tanggal 5 sampai dengan 9 Februari 2017, Tim PKK bersama Perwakilan Dinas Kesehatan Prov. Maluku dan Universitas Pattimura, melakukan assessment diawali di kantor Dinas Kesehatan Prov. Maluku.
Ruang lingkup assessment dilakukan untuk Dinas Kesehatan Kab/Kota, Rumah Sakit, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Puskesmas setempat. Metode pelaksanaan dilakukan dengan diskusi bersama terkait krisis kesehatan yang berisiko terjadi Kab/Kota setempat.
Assessment di Kab. Maluku Tenggara, dilaksanakan di:
1. Dinas Kesehatan Kab. Maluku Tenggara
2. RSUD Karel Sadsuitubun Langgur
3. BPBD
4. Puskesmas Debut
Assessment di Kota Tual, dilaksanakan di:
1. Dinas Kesehatan Kota Tual
2. RSUD Maren Hi. Noho Renuat Tual
3. BPBD
4. Puskesmas Tamedan
Wilayah Kab. Maluku Tenggara dan Kota Tual merupakan gugusan kepulauan dengan sebagian besar wilayah perairan. Akses menuju ke sana dapat ditempuh dengan pesawat maupun kapal laut dari Kota Ambon. Risiko krisis kesehatan yang sering terjadi adalah angin kencang, kecelakaan transportasi dan konflik. Rumah sakit rujukan berada di Kota Langgur, yang merupakan wilayah administratif Kab. Maluku Tenggara. Pengembangan kesehatan berbasis gugus pulau merupakan program strategis pemerintah Maluku, mengingat sulitnya akses pelayanan kesehatan di pulau-pulau karena sulitnya mencapai rumah sakit.
Pada akhirnya Pusat Krisis Kesehatan akan menganalisa hasil asesemen kapasitas Kab. Langgur dan Kota Tual melalui sistem aplikasi sehingga didapat rekomendasi untuk pengurangan risiko becana di daerah. Selain itu juga Pusat Krisis Kesehatan membangun sistem klaster kesehatan di Kab/Kota yang merupakan pendekatan respon manajemen krisis kesehatan agar berjalan dengan baik.