Kota Bogor, 22 April 2025
Dalam rangka memperkuat sistem penanggulangan krisis kesehatan dan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) dibutuhkan sejumlah upaya rehabilitasi dan rekonstruksi secepatnya terhadap kerusakan fisik pada fasilitas pelayanan serta program kesehatan yang mengalami hambatan atau penurunan pasca bencana.
Tidak memadainya proses rehabilitasi dan rekonstruksi bidang kesehatan pascabencana juga dapat menghambat berjalannya program-program prioritas lainnya sehingga menghambat terlaksananya pembangunan daerah maupun pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Mengingat pentingnya Jitupasna bidang Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan menyelenggarakan Workshop Peningkatan kapasitas provinsi/kabupaten/kota dalam pengkajian kebutuhan pascabencana bidang kesehatan (Jitupasna bidang kesehatan).
Kegiatan ini dilaksanakan secara Luring di Bigland Hotel Kota Bogor tanggal 22-25 April 2025 yang di buka langsung oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan melalui Daring dan dihadiri oleh peserta yang berasal dari dinas Kesehatan dan rumah sakit dari 38 provinsi di Indonesia dengan total Jumlah peserta sebanyak 152 orang.
Kegiatan ini dapat diselenggarakan dengan dukungan Anggaran Proyek Hibah Global Risk Financing Facility (GRiF) Tahun 2025.
Diharapkan dengan diadakan nya kegiatan ini peserta mampu melakukan upaya pengkajian atau penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan kesehatan pada fasilitas kesehatan terdampak bencana serta dapat menyusun rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi bidang kesehatan pascabencana.
