Kementerian Kesehatan RI mengapresiasi langkah – langkah strategis yang dijalankan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam penanganan Covid 19. Khususnya dalam hal perawatan dan penyembuhan bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid 19 yang berasal dari Kabupaten/Kota.
Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atas tanggung jawabnya dalam Penanganan Covid 19.
“Kalau kita lihat apa yang dilakukan Pak Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, apresiasi yang tinggi untuk pemerintah provinsi. Pak Gubernur yang sudah melakukan langkah-langkah strategis yang tadi sudah di jelaskan ya. Bagaimana provinsi mengambil tanggung jawab untuk penanganan Covid 19 ini terutama dalam hal perawatan bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid 19 dari Kabupaten/kota, semua dibawa ke sini (Makassar) sehingga dengan demikian bisa dilokalisir Penanganannya,” Kata Roberth Johan saat menemui Gubernur Sulsel, Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah M.Agr di Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (16/09).
dr. Roberth Johan mengatakan bahwa langkah Pemprov Sulsel yang dijalankan saat ini dapat membuat upaya penanganan Covid 19 lebih mudah dan ringan baik dari sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang perlu disiapkan.
“Sehingga kalau terkonsentrasi di Makassar maka span of control-nya lebih mudah, pemenuhan logistiknya juga cukup di Makassar saja, yang srategis. Ya seperti tempat tidur rumah sakit, tempat isolasi untuk tanpa gejala tapi positif, lalu juga untuk penyediaan logistik APD, dan sebagainya bisa di konsentrasikan di Makasar. Dengan demikian kita berharap, bahwa yang terjadi selama ini yang dilakukan itu sudah sesuai dengan apa yang di harapkan oleh pemerintah khususnya dari sisi kesehatannya,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menjelaskan bahwa semua pasien Covid-19 yang ada di Kabupaten/kota dibawa ke Makassar untuk dirawat secara maksimal sampai sembuh.
“Satu hal yang kita lakukan adalah Sinergi ya, baik Provinsi maupun Kabupaten/kota di Provinsi mengambil peran untuk merawat seluruh kasus-kasus positif. Yang di daerah 24 kabupaten/kota semuanya dirawat di SulSel, di provinsi, di Makassar sehingga semua kasus-kasus positif di daerah itu cuman data, jadi personalnya ada disini. Dan setelah sembuh kita kembalikan lagi,” Jelasnya.
Ia menambahkan bahwa langkah ini dilakukan supaya lebih mudah mengelola Penanganan Covid 19 dan sebagai salah satu upaya untuk bisa menurunkan kasus positif di Sulawesi Selatan dengan cepat.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyediakan Hotel gratis di Makassar untuk isolasi atau karantina mandiri bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala. Saat ini dari 6 hotel yang disediakan hanya tinggal 2 hotel yang masih ditempati. Hal ini karena terjadinya peningkatan jumlah pasien yang sembuh.
sumber : sehatnegeriku.kemkes.go.id