Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan menuju Sulawesi Tengah Sehat, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) pada tanggal 03-05 April 2019 di Swiss-Belhotel Palu, Sulawesi Tengah.
Dalam kegiatan tersebut Kepala Pusat Krisis Kesehatan menyampaikan tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana. Pada prinsipnya kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah mampu mengusahakan peningkatan dan pendayagunaan sumber daya manuasia, sarana, dan prasarana yang ada, guna menjamin rasa serhat dan aman yang merupakan hak asasi manusia.
manajemen penanggulangan krisis kesehatan harus memperhatikan atau memetakan hazard (bahaya), vulnerability (kerentanan), dan Capacity (kapasitas), serta menggerakkan klaster kesehatan dalam penanggulangan krisis kesehatan.
Paradigma manajemen bencana menitikberatkan pada pengurangan risiko bencana pada saat pra bencana. Upaya yang dilakukan adalah memetakan bahaya, kerentyanan, dan kapasitas untuk selanjutnya menyusun rencana kontinjensi yang akan dilanjutkan dengan kegiatan Table Top Exercise (TTX) dan Geladi/Simulasi.
Dalam kegiatan Emergency Respon, peran Emergency Medical Team (EMT) serta Fasyankes sangat penting. Pada kegiatan Public Health Respon peran Sub klaster Kesehatan sangat penting antara lain penanganan kesehatan reproduksi, kesehatan jiwa, gizi, pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan penyediaan air bersih, yang ditunjang oleh tim logistik kesehatan, tim promosi kesehatan, dan tim data dan informasi.
Dalam penyiapan fasyankes terutama rumah sakit sebagai tempat rujukan perlu Hospital Disaster Plan (HDP) dan untuk Safe Community perlu kegiatan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di tingkat kabupaten/kota.