Workshop Pendampingan Penyusunan Hospital Disaster Plan

26

Workshop Pendampingan Penyusunan Hospital Disaster Plan

Penguatan Rumah Sakit Aman Bencana Melalui Pendampingan Penyusunan Hospital Disaster Plan

Rumah sakit yang aman bencana adalah fasilitas kesehatan yang mampu memberikan layanan secara maksimal sebelum, selama, dan segera setelah terjadinya situasi darurat dan bencana. Konsep ini menempatkan rumah sakit sebagai tempat yang aman bagi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien, serta seluruh sarana dan prasarana kesehatan yang ada di dalamnya. Selaras dengan standar WHO, rumah sakit juga dituntut untuk siap menghadapi berbagai ancaman risiko masa depan, termasuk dampak perubahan iklim.

Salah satu instrumen kunci dalam mewujudkan Rumah Sakit Aman Bencana atau Safe Hospital adalah Hospital Disaster Plan (HDP). Dokumen ini menjadi pedoman utama bagi rumah sakit dalam menyusun langkah kesiapsiagaan, sistem komando bencana, mekanisme koordinasi, serta tata kelola respons kedaruratan.

Dalam rangka mendukung implementasi program Safe Hospital pada rumah sakit yang berada di kabupaten/kota dengan kelas risiko tinggi—berdasarkan Indeks Risiko Bencana Kabupaten/Kota—Pusat Krisis Kesehatan menyelenggarakan Pendampingan Penyusunan Hospital Disaster Plan secara tatap muka pada 18–21 November 2025 di Bigland Hotel, Kota Bogor.

Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari 70 RSUD yang berasal dari kabupaten/kota berisiko bencana tinggi. Selama empat hari, para peserta mendapatkan pendampingan intensif dalam menyusun dokumen Hospital Disaster Plan yang komprehensif dan sesuai standar.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan. Pada sesi awal, peserta menerima materi mengenai:

- Kebijakan Nasional Rumah Sakit Aman Bencana
- Konsep dan struktur Hospital Disaster Plan
- Pengenalan Hazard and Vulnerability Analysis (HVA)
- Pengenalan Hospital Safety Index (HSI)
- Pemahaman terhadap HVA dan HSI menjadi fondasi penting bagi rumah sakit dalam melakukan penilaian risiko dan menentukan prioritas kesiapsiagaan bencana.

Dalam proses penyusunan HDP dan pengisian formulir HVA serta HSI, peserta mendapat pendampingan dari 9 fasilitator yang merupakan anggota Tim Fasilitator Peningkatan Kapasitas Rumah Sakit Terkait Standar Safe Hospital, yaitu:
- RSUD dr. M. Yunus Bengkulu
- RSPAD Gatot Soebroto
- Rumah Sakit Akademik Universitas Indonesia
- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
- IDI Wilayah Jawa Barat
- DPW Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) Jawa Tengah
- Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Jawa Tengah
- Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
- Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Para fasilitator memberikan arahan teknis dan memastikan proses penyusunan HDP mengikuti Pedoman Rumah Sakit Aman Bencana yang telah ditetapkan.

Rencana Tindak Lanjut: Validasi dan Simulasi

Setelah kembali ke daerah masing-masing, peserta diharapkan melakukan validasi dan penyepakatan internal atas dokumen Hospital Disaster Plan yang telah disusun, melibatkan seluruh unsur terkait di rumah sakit.

Sebagai tahap lanjutan, HDP yang telah final akan diuji melalui table top exercise secara daring, untuk memastikan seluruh prosedur dan mekanisme respons dapat berjalan secara efektif.

Melalui kegiatan ini, Pusat Krisis Kesehatan berharap setiap peserta mampu menjadi penggerak dalam mengimplementasikan program Rumah Sakit Aman Bencana di RSUD masing-masing. Penyusunan HDP yang baik menjadi langkah awal untuk memperkuat sistem kesiapsiagaan, meningkatkan kapasitas respons, dan memastikan layanan kesehatan tetap berjalan dalam kondisi krisis sekalipun.