Tim Taskforce Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Tata Kelola Pemerintah Mayjen TNI (Pur. ) dr. Daniel Tjen Sp. S memantau kesiapan Provinsi Bali dalam mengatasi masalah COVID-19, pada Jumat (18/9).
Sejak Senin (14/09) Bali telah mengalami penurunan pasien per hari, yang awalnya di atas angka 100 orang per hari saat ini sudah di bawah 100. Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan hampir setiap hari dilakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) untuk melaporkan perkembangan, hambatan dan kebutuhan dalam penanganan COVID-19.
Ia menambahkan bahwa saat ini tenaga kesehatan yang positif sudah dikarantina agar terjadi pemulihan total. Sementara bagi pasien positif COVID-19 tanpa gejala tidak Isolasi mandiri di rumah lagi tetapi akan diisolasi di Hotel.
“Pemerintah Bali sudah mengeluarkan Surat Edaran terkait aktifitas orang 25% di semua bagian, yaitu kantor, pasar, tempat wisata dan ke fasilitas keagamaan yang ada di provinsi bali,” kata I Wayan Koster.
Terkait hal tersebut, dr. Daniel Tjen memberikan masukan kepada Pemerintah Bali bahwa untuk memanfaatkan kearifan lokal sebagai proses penyembuhan pasien COVID-19.
“Bagian kesehatan harus memberikan bantuan untuk meningkatkan tingkat kesembuhan sesuai kearifan yang ada di Bali,” Katannya.
Merespons masukan tersebut, I Wayan Koster langsung mengatakan agar segera menggunakan produk Bali yaitu aroma terapi yang sudah berizin BPOM. Aroma terapi tersebut dipasok ke rumah sakit tempat karantina pasien untuk membantu proses penyembuhan.
Harapanya pasien yang dirawat tidak ada yang meninggal, sembuh semuanya dan dengan pengurangan jumlah orang dalam beraktifitas membuat angka pasien COVID-19 menurun. Bali harus mengatasi COVID-19 secara cepat.