Pemerintah Minta Masyarakat Jangan Mudik

1,257

Pemerintah Minta Masyarakat Jangan Mudik

Mudik menjadi tradisi masyarakat Indonesia setelah satu bulan melaksanakan ibadah puasa. Namun untuk kali dengan situasi pandemi Covid-19 Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak mudik.

Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto memintan setiap orang untuk berpartisipasi secara aktif dalam penanganan Covid-19 dengan cara memutus rantai penularan. Salah satunya dengan tidak mudik ke kampung halaman.

“Jangan mudik, jangan berpergian. Pastikan kita tidak tertular dan tidak menulari orang lain,” katanya pada konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (22/4).

Mudik berpotensi menularkan virus corona kepada keluarga di kampung halaman. Meskipun tanpa gejala apapun langkah yang paling aman adalah tidak mudik dan tidak berpergian kemana pun.

“Marilah kita lindungi orang di kampung kita. Jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, tetap di rumah, dan produktif di rumah,” ujar dr. Achmad.

Berbagai upaya dalam rangka menemukan sumber penularan dilakukan dengan pemantauan pada setiap orang yang memiliki riwayat berpergian dari daerah episentrum, baik di luar maupun dalam negeri.

“Kami mengimbau agar mereka dari daerah episentrum menyadari diri sendiri, meskipun tidak ada gejala tetap harus lakukan isolasi selama 14 hari dengan tetap di rumah dan gunakan masker serta jaga jarak,” kata dr. Achmad.

Kinerja tim penanggulangan Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB hari ini sudah mengaktifkan 38 laboratorium. Beberapa laboratorium akan segera ditambahkan.

Spesimen yang diperiksa sudah mencapai 55 ribu lebih, jumlah kasus yang diperiksa 47 ribu lebih dengan hasil positif 7.418 orang dan negatif 39.943 orang.

Jumlah ODP sebanyak 193.571 orang, sementara PDP 17.754 orang yang saat ini sedang dirawat dan menunggu hasil konfirmasi laboratorium pemeriksaan PCR.

Pasien positif Covod-19 yang sembuh hingga hari ini bertambah 71 orang total 913 orang, pasien konfirmasi positif Covid-19 bertambah 283 total 7.418, sementara pasien meninggal bertambah 19 pasien total 635 pasien.

“Seluruh provinsi sudah terdampak Covid-19 dan 263 kabupaten/kota. Sebaran pasien sembuh terbanyak di Jakarta 322 orang, Jawa Timur 101 orang, Sulawesi Selatan 75 orang, Jawa Barat 79 orang, Jawa Tengah 54 orang, dan sisanya tersebar di 29 provinsi,” ujar dr. Achmad.

Covid-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan dan gotong royong melalui upaya untuk menemukan sumber penularan dengan tinggal di rumah, memakai masker, dan menjaga jarak dengan orang lain.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM