Pemerintah Terus Perkuat Upaya Pencegahan Meskipun Kasus Konfirmasi Turun

560

Pemerintah Terus Perkuat Upaya Pencegahan Meskipun Kasus Konfirmasi Turun

Jakarta, 13 Februari 2022

Hari ini, Minggu (13/2) kasus konfirmasi COVID-19 berada di posisi 44.526 turun 10.683 dari posisi Sabtu (12/2) di angka 55.209. Ini merupakan pertama kalinya kasus konfirmasi nasional turun semenjak Indonesia menyatakan masuk dominasi penyebaran varian Omicron akhir Januari 2022 lalu. Pemerintah terus berupaya memperkuat upaya pencegahan guna meminimalisir dampak terburuk pandemi COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi lainnya.

Upaya pencegahan seperti penguatan testing, tracing, dan treatment terus dilakukan pemerintah untuk mencegah perluasan penyebaran virus COVID-19 varian Omicron yang diketahui memiliki tingkat penyebaran lebih cepat. Upaya mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan juga sudah dilakukan, termasuk menjaga tempat tidur rumah sakit tetap di angka optimal dan mampu merawat pasien yang membutuhkan seperti pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid.

Kapasitas RS 13 Februari 2022

“Pasien yang memiliki komorbiditas dan belum mendapat vaksinasi lengkap adalah korban terbesar dari COVID-19. Data Kemenkes pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien COVID-19 yang meninggal, 66% di antaranya belum divaksinasi lengkap. Pemerintah terus berjuang keras untuk mencegah lebih banyak lagi korban yang terjadi, salah satunya dengan mendorong vaksinasi. Vaksinasi, terutama bagi lansia, orang yang memiliki komorbid, dan anak-anak harus dipercepat dan diperluas,” tegas dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.

Vaksinasi terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat terinfeksi COVID-19. Hingga saat ini vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia masih memiliki efektivitas yang baik untuk memproduksi antibodi bagi varian COVID-19 apapun termasuk Omicron.

Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengontrol lebih sedikit korban akibat COVID-19 adalah, pembatasan sosial, meningkatkan tes, telusur, dan treatment, serta mempersiapkan rumah sakit dan tenaga kesehatan.

Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tetap terkendali. Pada Minggu (13/2) pukul 18:10 WIB, pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional di 31%, naik hanya 1% dibanding kemarin. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam negeri, Kemenkes berkolaborasi dengan pihak swasta serta juga pemerintah negara lain, telah menyebarkan 18.000 oksigen konsentrator ke 34 provinsi. Kemudian, Kemenkes juga tengah membangun 36 generator oksigen, 20 di antaranya sudah terinstalasi di berbagai provinsi di Indonesia dan jumlah ini masih akan terus bertambah.

Kebutuhan tenaga kesehatan untuk menghadapi kondisi terburuk juga tengah dipersiapkan. Kekurangan tenaga kesehatan yang masih dapat diatasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan melalui pengaturan SDM sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan.

“Strategi internal rumah sakit dapat dilakukan dengan pengaturan jadwal shift, mobilisasi tenaga kesehatan dari unit lain untuk membantu pelayanan di layanan COVID-19. Dilakukan juga penyediaan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi atau menunda layanan non emergensi, serta meningkatkan layanan telemedisin,” terang dr. Nadia.

Tenaga kesehatan maupun dokter yang sedang melaksanakan isolasi mandiri karena OTG, akan bisa diperbantukan untuk menjalankan konsultasi telemedisin pada pasien COVID-19 yang menjalankan isoman. Selanjutnya, strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan (koas, PPDS), koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus COVID-19 rendah ke tinggi, memobilisasi mahasiswa akhir di institusi pendidikan kesehatan terutama membantu dalam administrasi, memobilisasi tenaga kesehatan yang bertugas di non faskes atau administrasi kesehatan untuk membantu merawat pasien COVID-19 dengan dipayungi oleh regulasi izin praktek.

Selain itu, demi menekan kasus kematian menjadi lebih banyak lagi, Kemenkes telah menetapkan kebijakan agar hanya masyarakat yang bergejala sedang hingga kritis atau yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit. Dengan begitu pasien OTG atau yang bergejala ringan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta.

Dalam masa isoman maupun isoter, Kemenkes memberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis baik melalui platform telemedisin maupun dari petugas kesehatan yang ada di puskesmas. Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis agar segera pulih.

Masyarakat diimbau agar memperkuat protokol kesehatan untuk menjaga diri dari tertular COVID-19. Lengkapi vaksinasi dan lakukan vaksinasi booster apabila sudah saatnya menerima booster.

 

Sumber : sehatnegeriku.kemkes.go.id