Jakarta, 14 November 2021
Salam sehat #sobatkriskes,
Kementerian Kesehatan RI melakukan transformasi yang terdiri dari 6 pilar untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan. Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc selaku ketua Pokja pada pilar Sistem Ketahanan Kesehatan (Health Security) dalam penguatan sistem ketahanan tanggap darurat.
Dalam mendukung transformasi kesehatan terutama pada sistem ketahanan tanggap darurat, Pusat Krisis Kesehatan menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Kerjasama dengan Perhimpunan Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (PTBMMKI). Kegiatan ini diselenggarkan di Avenzel Hotel Kota Bekasi tanggal 12 - 14 November 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dihadiri oleh PTBMMKI seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt Kepala Badan PPSDMK dr. Kirana Pritasari MQIH mewakili Menteri Kesehatan.
dr. Kirana Pritasari MQIH menyampaikan dukungannya dan mengapresiasi kegiatan ini, karena untuk memperkuat sistem ketahanan kesehatan tanggap darurat perlu adanya partisipasi publik. PTBMMKI merupakan salah satu unsur yang berperan sebagai relawan kesehatan dalam pengelolaan krisis kesehatan yang terjadi di Indonesia.
dr. Kirana Pritasari MQIH berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas diri dari masing-masing dan memperkuat kerjasama antara Pusat Krisis Kesehatan dengan PTBMMKI dalam membangun ketahanan kesehatan (health security) di Indonesia.
Dalam Kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Kerjasama dengan Perhimpunan Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (PTBMMKI), narasumber yang mengisi memiliki kompetensi dalam pengelolaan krisis kesehatan untuk memfasilitasi peserta dalam meningkatkan kapasitas/kemampuan pengelolaan krisis kesehatan. Kepala Pusat Krisis Kesehatan memberikan materi terkait kebijakan pengelolaan krisis kesehatan di Indonesia dan dilanjutkan penyampaian materi kedua oleh WHO Indonesia terkait pembelajaran global penanganan pandemi COVID-19.
Materi ketiga disampaikan oleh ASEAN Secretariat melalui daring dengan materi arsitektur kerjasama regional ASEAN dalam merespon darurat kesehatan (Public Health Emergencies) dan dilanjutkan penyampaian materi dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) terkait pembelajaran tim kegawatdaruratan medis. Materi yang ke lima disampaikan oleh Koordinator Substansi Pencegahan, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan dengan judul Rapid Health Assessment (RHA) dan Rencana Kontinjensi Bidang Kesehatan, dan materi terakhir dari Koordinator Substansi Fasilitasi Tanggap Darurat dengan judul Mobilisasi Relawan Kesehatan dalam Krisis Kesehatan. Dalam kegiatan ini peserta antusias dan komunikatif mengikuti materi yang disampaikan.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Kerjasama dengan Perhimpunan Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (PTBMMKI) disambut baik dan peserta mengikuti dengan penuh semangat serta aktif dalam berdiskusi. Kegiatan ini terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari semangat para peserta dalam menerima materi yang diberikan. Dalam kegiatan ini juga terdapat penyerahan sertifikat dan penyematan pin secara simbolis oleh Pusat Krisis Kesehatan kepada PTBMMKI dan ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama antara Pusat Krisis Kesehatan dengan PTBMMKI untuk memperkuat kerjasama dalam memperkuat ketahanan kesehatan (health security) di Indonesia terutama pada sistem ketahanan tanggap darurat dan pengelolaan krisis kesehatan.