Bogor, 17 Juni 2022
Dalam rangka transformasi kesehatan terutama pada sistem ketahanan kesehatan dan teknologi kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan menyelenggarakan Pertemuan Penguatan Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan yang dilaksanakan pada tanggal 15-17 Juni 2022 di Kabuapten Bogor secara hybrid dan dihadiri oleh perwakilan dari Pusat Data dan Teknologi Informasi, Pusat Krisis Kesehatan, Digital Transformation Officers (DTO), Medecins Sans Frontieres (MSF), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Konsultan Teknologi Informasi. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari diskusi yang dilaksanakan sebelumnya bersama dengan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan dan Digital Transformation Officer (DTO).
Pertemuan ini dibuka dengan pemaparan Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan (SIPKK) Pusat Krisis Kesehatan oleh Dr. dr. Eka Jusup Singka, M.Sc Kepala Pusat Krisis Kesehatan. Pertemuan ini diselenggarakan untuk membahas lebih mendalam perihal Penguatan Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan. Terdapat tiga pembahasan utama dalam pertemuan ini, yaitu:
- Kebutuhan Data Integrasi dan Interoperabilitas SIPKK
- Dashboard For DMTs/Volunteer Registration and Response Map
- Website ASEAN Institute of Disaster Health Management (AIDHM)
Hasil dari pertemuan ini adalah lima prioritas data yang akan diintegrasikan, desain Dashboard For DMTs/Volunteer Registration dan Konsep website AIDHM. Dengan adanya lima prioritas data yang akan diintegrasikan antara Indonesia Health Services (IHS) dengan Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan dapat mendukung analisis risiko pada masa pra bencana dan mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut Fachri Djuri M.Kom sebagai tenaga ahli dari Unicef yang memberikan dukungan terkait dengan sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan dimana pada kesempatan tersebut dipaparkan konsep alat bantu sistem informasi secara terpadu khususnya terkait dengan peningkatan kapasitas sistem informasi krisis kesehatan.
Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat sistem ketahanan kesehatan melalui bidang teknologi kesehatan untuk merespon kejadian krisis kesehatan secara cepat, optimal, efektif dan efisien.