Jakarta, 13 Juli 2020
Juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengingatkan untuk tidak melakukan aktivitas seperti makan maupun berbicara selama berada di kendaraan umum. Ini untuk mencegah percikan droplet saat berbicara, batuk maupun bersin.
Menurut Yuri, jika terpaksa harus berbicara, sebaiknya tetap menggunakan masker dan jaga jarak aman.
“Jangan berbicara, jangan makan, jangan minum didalam kendaraan umum, karena ini akan membuat kita menjadi lengah, apabila kita harus berbicara dengan orang lain tetap jaga jarak dan tidak berusaha mendekat ke arah orang yang kita ajak bicara, gunakan masker,” kata Yuri dalam keteranganya di Graha BNPB, Jakarta, Senin sore (13/7).
Selalu menggunakan masker juga harus digunakan saat berbicara dengan orang yang dikenal. Yuri menjelaskan, masih banyak masyarakat yang abai menerapkan protokol Kesehatan, dengan melepas masker saat berbicara dengan kolega maupun rekan kerja dengan dalih saling mengenal satu sama lain. Ketidakdisiplinan inilah yang menyebabkan masih tingginya kasus positif di Indonesia.
“Kita harus meyakini bahwa menggunakan masker harus dilakukan sekalipun kita merasa berada orang-orang yang sudah kita kenal seperti kolega taupun rekan kerja, tetap gunakan masker karena kesalahan justru terjadi di tempat yang seperti itu. Kita tidak tahu siapa yang terkena dan membawa virus itu disekitar kita,” tuturnya.
“Kita masih memperhatikan banyak sekali yang belum secara disiplin dan konsisten menggunakan masker dan jaga jarak, ini yang menjadi salah satu penyebab penambahan kasus akan terus menerus terjadi,” imbuh Yuri.
Untuk itu, Yuri Kembali mengingatkan agar protokol Kesehatan dijalankan dengan semaksimal mungkin dengan menggunakan masker dengan baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak aman 1-2 meter dengan orang lain serta hindari kerumunan.
Perkembangan Kasus COVID-19
Untuk diketahui, per tanggal 13 Juli, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 1.282. dengan demikian total kasus positif COVID-19 menjadi 76.981 orang.
Penambahan kasus tersebut didapatkan dari pemeriksaan specimen sebanyak 13.100, total spesimen yang diperiksa hingga saat ini menjadi 1.074.467.
“DKI Jakarta melaporkan 281 kasus baru, Jawa Timur 219 kasus baru, Sulawesi Selatan 124 kasus baru, Jawa Tengah 100 kasus baru, Papua 98 kasus baru, Jawa Barat 83 kasus baru,” kata Achmad Yurianto dalam keteranganya di Graha BNPB, Jakarta, Senin sore (13/7).
Sementara itu, Yuri menyebutkan ada 19 provinsi yang hari ini melaporkan kasus baru dibawah 10, dan 9 provinsi tidak ada kasus baru diantaranya Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Nusa Tenggara Tenggara Timur.
“Kasus sembuh bertambah 1.051 orang sehingga totalnya mejadi 36.689 orang, 50 orang dilaporkan meninggal hari ini totalnya menjadi 3.656,” terangnya.
Pemerintah juga masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 33.504 orang dan pengawasan terhadap PDP sebanyak 13.349 orang.