Tim Task Force penanganan COVID-19 wilayah Papua melanjutkan kunjungan kerja hari kedua ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke pada Rabu (7/10/2020).
Tim Kemenkes RI melakukan pertemuan dengan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, dr. Yenny Mahuze.
Didampingi oleh dr. Neville Muskita selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Kepala Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas III Merauke, dr. Bambang Budiman, Kabid Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Provinsi Papua, Lesman Tabuni, Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura, dr. Arwan Hermanus Markus, dan Kepala Program studi D-3 Keperawatan Merauke Emanuel, pihak Kemenkes RI menjelaskan bahwa kedatangan tim Task Force untuk melakukan koordinasi terkait penanganan kasus COVID-19 di Papua dan kendala yang dialami oleh pihak Rumah sakit.
Rumah Sakit rujukan juga memerlukan strategi untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan jumlah pasien di Merauke.
dr. Yenny Mahuze, menjelaskan bahwa sejak awal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke diubah menjadi Rumah Sakit yang di khususkan untuk pasin COVID-19 Sedangkan pasin umum di tempatkan di RS AL.
“Dari awal ketika ada COVID-19 itu kita khususkan RSUD Merauke itu menjadi RSUD penanganan COVID-19, sedangkan passen umum kita alihkan ke RS AL”
dr. Yenny Mahuze juga mengungkapkan sebagai RS rujukan COVID-19, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, hingga saat kapasitas ini tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, sebanyak 305 tempat tidur, 29 ruangan isolasi tanpa tekanan negatif yang mampu menampung 42 pasien, ruang ICU khusus pasien COVID-19 tanpa tekanan negatif dengen 4 tempat tidur dan 4 ventilator. Selain itujuga memiliki 1 dokter specialis paru, 3 spesialis penyakit dalam, 34 dokter umum dan 360 perawat.
“Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke sudah mempersiapkan segala antisipasi sesuai dengan protokol yang sudah ditetapkan. RSUD Merauke akan terus melakukan upaya agar setiap pasien COVID-19 yang dirujuk tertangani dengan baik,” terang dr. Yenny Mahuze.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke melakukan pemeriksaan spesimen Swab dengan metode Test Repat Molekuler (TCM), yang dilakukan seminggu dua kali dengang jumlah rata-rata 24 spesimen swab di periksa per minggunya.
Hingga saaat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke telah merawat 76 pasien positif corona dan 24 orang yang masih rawat inap di RSUD Merauke.
Upaya penguatan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang bertugas dalam penanganan COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, menjadi perhatian dr. Yenny Mahuze, dirinya telah menyiapkan SOP untuk keamanan para nakes saat merawat pasien postif COVID-19.
“Para nakes yang merawat passion COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke kami siapkan alat kesehatan sesuai standar protokol kesehatan agar keselamatan kerja para petawat terlindungi, seperti kita menyiapkan APD yang sesuai standar dan SOP bagi para perawat saat memakai dan mencopot baju APD, bahkan untuk masalah gizi para perawat pun menjadi perhatian kami, guna kelancaran dalam bertugas kami menyiapkan makanan dan vitamin untuk para nakes untuk menjaga imun mereka “tetap kuat selama bertugas merawat para pasien COVID-19” ujar dr. Yenny Mahuze.
Menanggapi hal tersebut tim Task Force Kemenkes RI mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke. Dan berharap upaya pengendalian penambahan kasus baru dan peningkatan angka kematian karena COVID-19 di Merauke dapat dikendalikan.
sumber :http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/