Tim TaskForce Kemenkes Soroti Contact Tracing di Kabupaten Tangerang

459

Tim TaskForce Kemenkes Soroti Contact Tracing di Kabupaten Tangerang

“Setelah enam bulan mengalami pandemi COVID-19 dan menyikapi data yang ada, bahwa cukup banyak upaya yang sudah dilakukan oleh Satgas penanganan COVID-19 setempat dalam mengendalikan wabah. Untuk itu perlu melakukan evaluasi. Selain itu secara nasional kita juga bisa melihat kondisi di kab. Tangerang dan daerah lainnya.”

Demikian disampaikan drg. Vensya Sitohang, M.Epid, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI selaku ketua tim Taskforce Kemenkes Kab dan Kota Tangerang saat menyampaikan pengatar dalam kunjungannya ke RSUD Kab. Tangerang di Kota Tangerang pada Jumat pagi (25/09).

Kedatangan tim Taskforce Kemenkes bertujuan melakukan evaluasi terhadap penanganan pandemi COVID-19 di kab. Tangerang sekaligus juga untuk mengetahui perkembangan situasi dan permasalahan yang dihadapi di lapangan. Tim Taskforce diterima oleh Direktur RSUD Kab. Tangerang drg Naniek Isnaini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Desinriana Dinardianti dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmizi.

“Pemerintah (pusat) serius untuk menangani pandemi ini. Mulai dari Kepala negara dan semua pimpinan kita menginginkan bagaimana angka kesembuhan pasien ditingkatkan, angka kematian bisa ditekan dan tentunya bagaimana orang di rumah sakit yang kritis dapat ditangani dengan baik” terang Vensya.

Contact Tracing

Membuka diskusi, Vensya juga menyoroti pemberitaan yang merebak di media belakangan ini, khususnya di kab. Tangerang, yaitu kemunculan klaster-klaster seperti di panti asuhan, perusahaan dan sebagainya. Hal tersebut perlu disikapi, bagaimana penyelesaian permasalahan contact tracing yang sudah dilakukan.

“Perlu kita evaluasi, apakah sudah dilakukan contact tracing yang masif untuk memutus rantai penularan yang terjadi di klaster-klaster terebut. Kalau penularan dapat diputus, dapat menolong meringankan beban pihak rumah sakit agar tidak kewalahan menghadapai pasien yang banyak” tandas Vensya.

Harapannya, lanjut Vensya sudah ada rencana bagaimana “memanage” contact tracing di pihak komunitas. Adanya orang yang asimtomatis, gejala ringan dan sedang ini selanjutnya dapat ditangani dengan cara di isolasi mandiri di rumah atau terpusat di satu tempat melalui RS darurat maupun penampungan-penampungan. Sehingga penularan dapat dikendalikan yang akhirnya memutus penularan.

Perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Tangerang Berdasarkan situs covid19.tangerangkab.go.id sampai dengan (25/09) pukul 17:00,diketahui total konfirmasi pasien COVID-19 mencapai 1.413 kasus, dengan total kesembuhan mencapai 1.178 kasus dan jumlah pasien meninggal 36 orang.

Pada kesempatan yang sama Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang juga menjadi Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 kab. Tangerang dr. Hendra Tarmizi menerangkan mengenai situasi terakhir penanganan COVID-19 di daerahnya.

Hendra menerangkan bahwa positivity rate di Kabupaten Tangerang saat ini mencapai angka 5,1%. Sebelumnya di bulan juli sempat menurun yaitu diangka 2-3%. Selain itu saat ini cakupan pemeriksaan Swab PCR Kab. Tangerang yaitu mencapai 26 ribu spesimen dengn hasil positif 1.376 orang.

“Bupati Tangerang akan membuka Labkesda yang sekarang sedang direnovasi dengan kemampuan pemeriksaan 60-100 spesimen dan berencana membeli mobile swab. Sehingga di bulan depan kapasitas pemeriksaan bisa menerima 300-400 specimen perhari dengan hasil yang lebih cepat” lanjut Hendra.

Sementara untuk contact tracing di masyarakat sudah dijalankan termasuk di perusahaan-perusahaan (industri). Saat ini terdapat lima klaster di Kabupaten Tangerang, yakni: klaster perusahaan, klaster fasilitas pelayanan kesehatan, klaster keluarga, klaster agama dan klaster perkantoran.

“Kami sadar dengan swab test yang makin banyak maka akan berhadapan dengan kasus positif COVID-19 yang lebih banyak, karena kita akan sering melakukan tracing” ujar Hendra.

Pemberian Bantuan Kemenkes

Selesai melakukan pertemuan pihak Dinkes dan RSUD Kab Tangerang, tim Taskforce Kemenkes serahkan bantuan kepada Dinas Kesehatan Tangerang berupa Masker N95 dan APD cover all masing-masing sebanyak 1000 pcs selain itu juga materi KIE penggunaan masker dan paket bahan makanan tambahan bagi petugas kesehatan non-ASN yang menangani COVID-19 sebanyak 100 paket.

Selanjutnya Tim Taskforce melanjutkan kunjungan ke RSUD Kota Tangerang untuk memantau penanganan pasien COVID-19 di wilayah tersebut.