Banten, 13 Maret 2021
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin bersama Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Al- Muktabar, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia Danu Wicaksana hadir dalam acara Peresmian Grab Vaccine 3 in 1 di Exhibition Hall 10 ICE BSD, Banten (14/5).
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 dengan sistem 3 in 1 bersama Grab dan Good Doctor dilakukan dengan sistem walk-in, drive thru roda 2 (motor), drive thru roda 4 (mobil) dengan menargetkan sekitar 5000-8500 sasaran selama 2 hari dan target 2500 per hari untuk lansia, driver ojek online, pengemudi angkutan umum yang dimulai dari tanggal 13-14 Maret 2021.
“Kita harus bisa membangun suatu gerakan dimana dicontohkan hari ini dengan sangat baik oleh sektor swasta seperti Grab dan Good Doctor serta Pemerintah Daerah, sektor TNI Polri yang aktif bersama-sama dalam menghadapi pandemi ini” tutur Menkes.
Dalam pelaksanaannya, vaksinasi COVID-19 di Banten ini melibatkan 620 tenaga kesehatan per hari dari Puskesmas dan RSUD dan RS Swasta di Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang dengan disiapkan 16 line drive thru dan 36 line walk in.
Menristekdikti menyampaikan bahwa saat ini telah banyak inovasi berupa produk atau barang dan hari ini terdapat inovasi dalam pelayanan publik dan itu sangat penting karena berhadapan langsung dengan musuh bersama yaitu COVID-19 dan kita membutuhkan solidaritas dalam mengatasi pandemi ini dengan bekerjasama antara public dan private sector.
Untuk pelaksanaan vaksinasi ini Grab dan Good Doctor telah mengembangkan sistem dikarenakan target di Banten ini salah satunya adalah lansia.
“Kami akan terus bekerja untuk ekspansi lebih luas lagi sehingga target satu juta vaksinasi bisa tercapai dan mendukung program Pemerintah. di Banten ini memprioritaskan lansia jadi kita melakukan inovasi tambahan yaitu dengan pre-skrining karena kita ketahui dari berbagai aktivitas yang dijalankan diarea, banyak kasus tunda atau batal pada lansia dikarenakan hipertensi dan yang lain” Jelas Managing Director Good Doctor Technology Indonesia.
Dalam proses registrasi berbasis teknologi tersebut terjadi proses edukasi juga sehingga persentase batal atau tunda dalam lokasi bisa diminimalisasi.
“Pelaksanaan sistem vaksinasi 3 in 1 yang diinisasi oleh anak muda Indonesia ini semuanya dilakukan dengan sistem dan ada pra-registrasi yang lebih clean, waktunya akan lebih singkat bukan hanya dari segi kecepatan tapi dari segi layanan untuk para lansia” terang president of Grab Indonesia.
Saat ini sistem berbasis teknologi dengan aplikasi digital diharapkan bisa menyempurnakan pelayanan vaksinasi dan pelayanan publik sehingga menjadi modal yang sangat membantu dalam upaya penyelesaian program vaksinasi COVID-19 sampai mencapai herd immunity (kekebalan kelompok).
“Jadi di bulan Juli, semester kedua akan tersedia vaksin sekitar 75%, jadi ini bagus untuk latihan, itu sebabnya ini saya bilang awal karena nanti di semester kedua harus lebih banyak karena akan disesuaikan untuk vaksinasinya” ujar Menkes.
Menutup konferensi pers, Menkes menyampaikan kepada para pengemudi yang sudah divaksinasi, bahwa sistem kekebalan baru optimal ketika 28 hari setelah vaksinasi kedua, sehingga disiplin protokol kesehatan tetap harus dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19.
Sumber: sehatnegeriku