Guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas personil dalam manajemen penanggulangan krisis Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan dan UNICEF bekerja sama dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Atlanta USA menyelenggarakan kegiatan workshop peningkatan kapasitas dengan tajuk Workhop “Health in Emergency”, bertempat di Hotel Aston Sentul pada tanggal 13 s.d. 17 November 2023.
Selain bertujuan untuk meningkatkan kaapasitas dan pengetahuan dalam manajemen krisis kesehatan, workshop ini juga bertujuan untuk memperluas jejaring dan memperkuat kolaborasi di lingkup klaster Kesehatan penanggulangan bencana/ krisis Kesehatan.
Workshop diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari Pusat Krisis Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan Regional, lintas program Kementerian Kesehatan yang merupakan Sub-Klaster Kesehatan (Direktorat Gizi-KIA, Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia (UPL), Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan (SKK), Direktorat Promosi Kesehatan dan Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik), lintas sektor terkait (BNPB, Puskes TNI, Direktorat Kesehatan Kementerian Pertahanan, Fakultas Farmasi Militer Universitas Pertahanan, CDC Indonesia Regional Office, dan PKMK FK-KMK UGM) serta badan Pembangunan (WHO dan UNFPA). Narsumber utama dari workshop ini adalah dr. Thomas Handzeldan dr. Endang Handzel dari Emergency Response and Recovery Branch CDC Atlanta serta dr. Ridwan Gustiana UNICEF Regional Office Bangkok. Selain itu juga terdapat beberapa narasumber lain dari CDC Atlanta, UNICEF Regional Office, UNICEF Indonesia, Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB, Pusat Krisis Kesehatan, Direktorat SKK, Direktorat Gizi-KIA dan Direktorat Kesehatan UPL Kementerian Kesehatan.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Dr. Sumarjaya, SKM, MM, MFP, C.F.A, dalam sambutannya saat pembukaan workshop menyampaikan apresiasi kepada UNICEF atas kerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan ini dan mengatakan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas semacam ini ini perlu diadakan secara rutin, terutama ditujukan untuk personil yang juga terdaftar sebagai Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK) baik nakes maupun non-nakes supaya saat harus turun ke lapangan menghadapi kondisi tanggap darurat bencana/krisis kesehatan, mereka dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mampu berkoordinasi dengan baik.
Dalam workshop ini, peserta diberikan materi yang terkait dengan manajemen kegawatdaruratan kesehatan antara lain mengenai kebijakan nasional penanggulangan bencana dan krisis Kesehatan, Sphere standard, surveillans, rapid health assessment, management health logistic, communicable disease, Gender-Based Violence (GBV), Water, Sanitation And Hygiene (WASH), nutrition, vaccine preventable diseases, mental health and psychosocial support, reproductive health, maternal and newborn health, dan adolescent health. Penyampaian materi diikuti dengan case study agar peserta tidak hanya mengetahui tapi memahami dengan baik setiap materi yang disampaikan. Selain itu pada hari terakhir workshop, terdapat working group berupa Table Top Exercise.
Feedback peserta untuk workshop ini baik, peserta menilai kegiatan ini menambah pengetahuan dan jejaring baru serta membawa manfaat dalam menjalankan tugas sehari-hari. Pusat Krisis Kesehatan juga berharap bahwa kerja sama dengan UNICEF dapat berlanjut secara kesinambungan dan berharap workshop ini dapat dilanjutkan di level yang lebih advance.