Jakarta, 7 Juli 2020
Indonesia telah mengembangkan pembuatan vaksin COVID-19. Ketersediaan vaksin tersebut diprediksi ada di pertengahan tahun 2021.
Tim Satgas Komunikasi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal tersebut akan diproduksi masal dan akan tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021.
“Vaksin akan diutamakan diberikan pada pepulasi masyarakat berisiko yaitu lanjut usia atau mereka yang punya penyakit penyerta atau komorbid,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (7/7).
Upaya pembuatan vaksin ini, lanjutnya, tidak dilakukan sendiri melainkan ada perusahaan vaksin Indonesia bekerjasama dengan perusahaan di Korea Selatan. Ini merupakan bukti bahwa antar negara bergotong royong mengatasi masalah COVID-19.
“Indonesia pun telah setuju melakukan upaya bersama memproduksi vaksin untuk melindungi diri seluruh masyarakat dunia,” ucapnya.
Masyarakat Indonesia patut optimis bahwa Indonesia dapat menghasilkan vaksin COVID-19 dalam waktu cepat. Dari 15 tahapan yang harus dilalui saat ini, calon vaksin dari Indonesia berhasil melewati 8 tahapan dan akan menuju ke 7 langkah berikutnya di mana butuh waktu lebih lama.
“Ini perkembangan yang baik, berita yang menggembirakan dari dunia ilmu pengetahuan terutama kemajuan teknologi kesehatan,” kata dr. Reisa.
Tak hanya itu, dr. Reisa mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa jenis calon vaksin yang mulai diujikan kepada manusia. Setidaknya ada 5 calon vaksin yang dalam tahap uji klinis pada saat ini, yakni di Cina, 3 di Amerika Serikat, dan 2 di Inggris.
“Dan ada dua uji coba dilakukan di Australia, Jerman, dan Rusia,” ucapnya.
Namun demikian, sebelum vaksin tersebu ada, ia menekankan kepada masyarakat untuk melindungi diri dari penularan virus COVID-19 dengan disiplin protokol kesehatan, yakni jaga jarak fisik dengan orang lain minimal 2 meter, memakai masker, dan rajin cuci tangan dengan sabun, serta rajin berolah raga.
Hal tersebut penting dilakukan mengingat kasus COVID-19 terus berkembang. Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan ada penambahan kasus positif COVID-19 per hari ini sebanyak 1.268, total kasus positif COVID-19 hingga hari ini berjumlah 66.226.
Sebaran kasus terbanyak ada di Jawa Timur berjumlah 280 kasus baru 118 sembuh, Sulawesi Selatan 218 kasus baru 45 sembuh, DKI Jakarta 190 kasus baru 241 sembuh, Jawa Tengah 140 kasus baru 50 sembuh, Jawa Barat 79 kasus baru 45 sembuh.
“Ada 19 provinsi yang melaporkan kasus di bawah 10 dan 5 provinsi tanpa penambahan kasus, yakni Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Lampung, dan NTT,” ucap dr. Achmad.
Selanjutnya pasien sembuh per hari ini bertambah 866 total 30.785. Keseluruhan angka sembuh mencapai 46,06% masih di bawah rata-rata global 56,55%. Namun ada 19 provinsi yang memiliki angka sembuh di atas rata-rata global dan ada 9 provinsi sudah melebihi angka 80% yakni Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Gorontalo, Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung.
Di samping itu, ada penambahan jumlah pasien meninggal per hari ini sebanyak 68, sehingga total pasien meninggal berjumlah 3.309.
“Mari jalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya, menjaga jarak fisik dengan orang lain, memakai masker dengan benar, dan mencuci tangan pakai sabun sesering mungkin,” kata dr. Achmad.