Tahukah Anda bahwa Indonesia sebenarnya merupakan negara “langganan” banjir? Sebab, Indonesia memiliki 5.590 sungai induk, dan tercatat bahwa 600 di antaranya memiliki potensi untuk menyebabkan banjir. Dan apabila ditotal, jumlah daerah rawan banjir yang dicakup oleh sungai-sungai induk tersebut adalah seluas 1,4 juta hektar.
Berdasarkan studi dan kajian yang sudah dilakukan sebelumnya, banjir yang terjadi pada berbagai daerah rawan banjir tersebut pada dasarnya diakibatkan oleh 3 faktor: kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan pada tata ruang dan alam, peristiwa alam (curah hujan tinggi, badai, kenaikan permukaan air laut, dan lainnya), dan degradasi lingkungan (berkurangnya tanaman penutup tanah, penyempitan alur sungai, atau pendangkalan sungai).
Dari ketiga faktor di atas, bisa dilihat bahwa manusia pun merupakan salah satu faktor utama yang memicu terjadinya banjir. Oleh karena itu, perubahan dalam kebiasaan dan perilaku manusia tentunya akan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya pencegahan hingga penanggulangan banjir, termasuk dalam mencegah risiko masalah kesehatan yang timbul karena masalah banjir. Salah satunya adalah dengan menerapkan langkah 3M.
3M sendiri merupakan kegiatan yang sangat mudah dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiganya adalah menguras, menutup, dan menimbun benda-benda yang dapat menjadi sarang bagi nyamuk berkembang-biak. Contohnya bak atau tendon air tanpa tutup. Dengan begitu, risiko masalah kesehatan karena nyamuk, terutama pada musim penghujan maupun banjir, pun bisa dicegah secara optimal.