Assessment kapasitas Daerah dalam Penerapan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan (Asistensi) di Kota Palopo, Kab. Luwu Utara dan Kab. Luwu Timur

622

Assessment kapasitas Daerah dalam Penerapan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan (Asistensi) di Kota Palopo, Kab. Luwu Utara dan Kab. Luwu Timur

Salah satu kegiatan Pusat Krisis Kesehatan dalam program Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan adalah Assessment Kapasitas Daerah dalam Penerapan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan, atau sering disebut Asistensi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menilai ancaman krisis kesehatan, kerentanan dan kapasitas masing-masing daerah, serta menganalis risiko di daerah tersebut. Sasaran dari kegiatan asistensi adalah Provinsi/Kabupaten/Kota target Renstra Pusat Krisis Kesehatan Tahun 2019.

Kabupaten/Kota yang menjadi target Renstra tahun 2019 ini antara lain Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur. Pada kegiatan asistensi yang dilaksanakan pada tanggal 19-22 Maret 2019, tim Pusat Krisis Kesehatan didampingi oleh perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Universitas Hasanudin Makassar. Tim melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan, Puskesmas, RSUD, dan BPBD.

Assessment di Kota Palopo, dilaksanakan di:

  1.    Dinas Kesehatan Kota Palopo
  2.    RSUD Sawerigading
  3.    Puskesmas Wara Kota
  4.    BPBD Kota Palopo

Assessment di Kabupaten Luwu Utara, dilaksanakan di:

  1.    Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara
  2.    RSUD Andi Djemma
  3.    Puskesmas Masamba
  4.    BPBD Kabupaten Luwu Utara

Assessment di Kabupaten Luwu Timur, dilaksanakan di:

  1.    Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur
  2.    RSUD Lagaligo
  3.    Puskesmas Malili
  4.    BPBD Kabupaten Luwu Timur

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah wawancara kepada narasumber dari masing-masing instansi. Selain itu, tim memberikan beberapa arahan terkait kebijakan-kebijakan yang perlu diambil pada saat penanggulangan krisis kesehatan kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas dan RSUD, sebagai anggota dari klaster kesehatan daerah. Tim juga melakukan advokasi terkait kebijakan dan manajemen penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana kepada BPBD selaku koordinator klaster penanggulangan bencana di daerah.

Di akhir kegiatan, nantinya hasil asistensi ini akan diolah menggunakan sistem informasi berbasis komputer (decision support system) untuk menghasilkan data dan informasi sebagai bahan penyusunan rekomendasi dari pusat kepada daerah, yang bermanfaat dalam membantu pengambilan keputusan.