Bencana Hidrometeorologi Masih Merundung Indonesia

1,031

Bencana Hidrometeorologi Masih Merundung Indonesia

Di tengah pandemi COVID19 yang melanda Indonesia, bencana alam masih terjadi hampir setiap hari, diantaranya bencana hidrometeorologi. Bencana meteorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan,kelembaban,temperatur,angin. Banjir, angin puting beliung, longsor, banjir bandang, abrasi, gelombang pasang adalah beberapa contoh bencana hidrometeorologi. Perubahan cuaca hanya pemicu saja, penyebab utamanya adalah kerusakan lingkungan yang masif akibat penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan. 

Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diperkirakan bahwa hujan masih akan melanda Indonesia sepanjang Bulan April 2020 dengan kriteria curah hujan menengah dan diperkirakan juga sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim pancaroba alias peralihan dari musim hujan ke musim hingga awal Mei 2020.

Secara umum saat pancaroba, perubahan kondisi cuaca relatif lebih cepat, di mana pada pagi-siang umumnya cerah-berawan dengan kondisi panas terik dan dapat diikuti hujan intensitas tinggi dalam durasi singkat yang dapat terjadi pada siang-sore hari. Kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan es, banjir bandang, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 km/jam dalam durasi singkat.

Berdasarkan data pemantauan Pusat Krisis Kesehatan, dalam kurun 1 minggu terakhir (tanggal 1 – 7 April 2020), terdapat 31 bencana hidrometeorologi, terdiri dari 14 kejadian banjir, 10 kejadian tanah longsor, 6 kejadian angin puting beliung dan 1 kejadian banjir bandang. Kejadian banjir yang yang mengakibatkan cukup banyak penduduk terdampak terjadi di Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu, dan Kabupaten Tana Toraja. Banjir ini diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi disertai drainase yang tidak memadai. Banjir mengakibatkan ratusan rumah terendam dan mengakibatkan adanya pengungsi di beberapa wilayah banjir.

Selain banjir, curah hujan juga menimbulkan terjadinya longsor di beberapa daerah, antara lain di Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Tana Toraja. Longsor ini mengakibatkan adanya pengungsian. Disamping banjir dan longsor, Indonesia juga dilanda angin puting beliung di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Aceh Tengah. Kejadian ini juga mengakibatkan sejumlah penduduk terdampak yaitu mengakibatkan rumah rusak ringan hingga sedang, namun tidak sampai menimbulkan pengungsian.

BMKG menghimbau kepada derah untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim pancaroba ini karena kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi masih cukup tinggi.