Dalam beberapa waktu terakhir polio kembali muncul di Aceh dan jawa Barat. Fenomena ini telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena mengingat Indonesia telah terbebas dari polio atau Zero Case sebelumnya.
KLB Polio yang saat ini terjadi menjadi perhatian dan evaluasi bagi seluruh masyarakat dan pemerintah, mengingat polio merupakan salah satu masalah kesehatan yang menular dan tidak memiliki pengobatan atau tidak bisa disembuhkan.
Namun demikian, Polio dapat dicegah penyebarannya melalui imunisasi polio. Untuk itu, pemerintah melalui Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat mengadakan Webinar Bagi Kader Posyandu dengan tema Komunikasi Efektif Menggerakan Masyarakat untuk Imunisasi.
Kegiatan tersebut merupakan upaya yang ditempuh oleh pemerintah sebagai bentuk respon dari Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang saat ini sedang terjadi di Provinsi Aceh dan Jawa Barat. Selain itu, webinar tersebut juga dilakukan guna mendukung kegiatan imunisasi dan membangun kesadaran bersama mengenai pentingnya imunisasi polio sebagai upaya pencegahan penyebaran polio di tengah masyarakat.
Selain itu, para orangtua juga diharapkan memahami berbagai gejala polio pada buah hatinya yang dibagi menjadi 3 kelompok, seperti:
-
Polio non-paralisis = muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit
-
Polio paralisis = sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
-
Sindrom pasca-polio = sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.
Perlu diingat juga bahwa polio merupakan penyakit menular yang memiliki cara transmisi melalui kontak orang ke orang. Sehingga dengan demikian, jangan lupa untuk mengikuti program imunisasi polio dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk meminimalisir potensi penyebaran polio di tengah masyarakat Indonesia.
Sumber =