Kabupaten Simeulue yang terletak di tengah samudra hindia tergolong rawan terhadap gempa bumi yang dapat menimbulkan tsunami. Hal ini disebabkan karena di sepanjang pantai barat Sumatera terdapat benturan lempeng Eurasia dan lempeng Australia. Kabupaten Simeulue dengan ibukotanya Sinabang merupakan gugus kepulauan yang terdiri dari 54 buah pulau-pulau besar dan kecil disekitarnya.
Rencana kontijensi krisis kesehatan akibat gempa bumi telah disusun untuk menghadapi keadaan darurat krisis kesehatan yang mungkin akan terjadi ataupun bisa juga tidak terjadi di Kab. Simeulue. Situasi krisis ini membutuhkan kemampuan manajemen penanganan yang baik, tantangan terberat yang muncul dalam teknis penanggulangan krisis kesehatan adalah koordinasi dengan lintas program serta lintas sektor terkait.
Pusat Krisis Kesehatan telah menyelenggarakan geladi penanggulangan krisis kesehatan akibat gempa bumi di Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue pada tanggal 21 s.d. 26 Agustus 2017. Geladi lapangan di lakukan untuk menguji rencana kontijensi yang telah disusun, koordinasi antar sub klaster bidang kesehatan dan melihat kapasitas teknis respon subkluster kesehatan dalam situasi darurat di Kab. Simeulue.
Narasumber dan fasilitator berasal dari Pusat Krisis Kesehatan, Pusat Pendidikan Kesehatan Kodiklat TNI AD, Dinas Kesehatan Prov. Aceh dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Table Top Exercise (TTX) dan geladi lapang melibatkan Dinas Kesehatan kab. Simeulue, RSUD, Puskesmas, dan lintas sektor seperti BPBD, Dinas Sosial, Polres dan Kodim setempat. Geladi lapang ini dilaksanakan tanpa pelatihan teknis medis sebelumnya, sehingga ketidaksempurnaan dalam penanganan kegawatdaruratan medis di perbaiki dalam drill teknis paska geladi.
Meski tak mempunyai teknologi peringatan dini terjadinya tsunami, masyarakat Simeulue mampu membaca tanda-tanda alam. Kerifan lokal yang diwariskan turun-temurun ini pula mampu menghindari jatuhnya banyak korban saat bencana tsunami.
Nandong Song Simeulue
Dengarlah sebuah cerita
Pada zaman dahulu
Tenggelam satu desa
Begitulah mereka ceritakan
Diawali oleh gempa
Disusul ombak yang besar sekali
Tenggelam seluruh negeri
Tiba-tiba saja
Jika gempanya kuat
Disusul air yang surut
Segeralah cari
Tempat kalian yang lebih tinggi
Itulah smong namanya
Sejarah nenek moyang kita
Ingatlah ini betul-betul
Pesan dan nasihatnya