Perubahan Iklim global saat ini telah meningkatkan suhu atmosfer bumi sehingga berdampak terhadap sistem hidrologi dan akhirnya berdampak negatif terhadap ekosistem alam dan kehidupan manusia. Sehingga sangat berdampak untuk kehidupan alam semesta untuk kedepannya. Pemanasan global semakin parah seiring meningkatnya intesitas efek rumah kaca (ERK). Efek rumah kaca terjadi karena meningkanya gas-gas rumah kaca (GRK); seperti uap air CO2 Ozon, NfO, CFC dan dengan meningkatnya GRK radiasi sinar inframerah dan radiasi lain dari bumi
Ada beragam cara untuk mengatasi pemansan global. Salah satunya adalah dengan REDD (Reducing Emission from Deforestation and forest Degradation). Deforestrasi merupakan perubahan secara permanen dari area berhutan menjadi tidak berhutan yang diakibatkan oleh aktifitas manusia. Degradasi hutan adalah penurunan kuantitas tutupan hutan dan stok karbon selama periode tertentu yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan selanjutnya disebut REDD.
Mengatasi pemanasan global dengan cara ini adalah dengan memantapkan tata kelola hutan. Sehingga penghijauan hutan memang sangat perlu dilakukan untuk menekan terjadinya deforestrasi. Dampak pemanasan global yang semakin parah tentu akan berdampak langsung untuk manusia Penanaman pohon dalam pembangunan hutan jelas merupakan salah satu usaha penyerapan CCh yang dapat mengurangi ERK. Penghijauan hutan dengan menanam pohon harus semakin ditingkatkan.
Kita sebagai manusia sudha seharusnya untuk bisa mengelola lingkungan dan menjaga ekosistem lingkungan. Kesadaran perlu ditingkatkan agar bisa menjaga alam. Hal yang sederhana adalah dengan menanam pohon dan juga menjaga keseimbangan alam dengan tidak merusak ekosistem lingkungan.
http://www.sumbarprov.go.id/details/news/814
