Musim penghujan masyarakat perlu mewaspadai bencana tanah longsor, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah lereng dan pegunungan. Sebab ancaman bencana longsor sangat tinggi, tak sedikit kerugian yang di timbulkan akibat bencana ini. bukan hanya kerusakan namun juga bisa menimbulkan korban jiwa. Salah satu Wilayah yang memiliki potensi Tanah longsir cukup tinggi adalah Jawa Timur, oleh sebab itu Sebanyak 64 alat pendeteksi longsor (ekstensometer) disebar di 22 kabupaten dan kota rawan longsor di Jawa Timur. Alat tersebut dipasang untuk mendeteksi secara dini potensi bencana longsor yang akan terjadi khususnya di musim penghujan.
alat deteksi tersebut di pasang di beberap titik sebagai pencegahan dini bencana tanah longsor. Alat tersebut sangat berperan sebagi upaya mitigasi bencana tanah longsor. Ada tiga indikator yang ditangkap oleh alat tersebut, yaitu pergerakan tanah, curah hujan, dan kemiringan permukaan tanah. Jika ketiga indikator tersebut sudah di tangkap oleh Ekstensometer makan secara otomatis alarm akan berbunyi. Hal ini akan menandakan bahwa sedang ada pergerakan tanah yang kemungkinan memiliki potensi terjadinya tanah longsor.
Alat deteksi longsor tersebut di Ciptakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan di ciptakannya alat ini diharapkan bisa memberikan jaminan rasa aman kepada warga jika terjadi bencana longsor. Sebanyak 22 kabupaten dan kota yang dianggap daerah rawan longsor itu antara lain, Kabupaten Nganjuk, Pacitan, Bondowoso, Batu, Kediri, Lumajang, Ponorogo, Pasuruan dan Kabupaten Tulungagung. Dengan ini diharapkan masyarakat Jawa Timur tetap waspada terhadap semua potensi bencana, seperti longsor, dan banjir.
Sumber : http://lipi.go.id/lipimedia/64-alat-deteksi-longsor-disebar-di-daerah-rawan-longsor-di-jatim/16341