Kajian Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan di Kota Bontang

734

Kajian Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan di Kota Bontang

Dalam rentang waktu tahun 2016 -2018, Pusat Krisis Kesehatan telah melakukan upaya penguatan Kabupaten/Kota dalam pengurangan risiko bencana di 34 kabupaten/ kota target Renstra Kemenkes  tahun 2016.Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain Assessment Kapasitas Daerah dalam Penerapan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan (Asistensi), Penyusunan Peta Respon, Penyusunan Rencana Kontinjensi Bidang Kesehatan, Table Top Exercise (TTX) dan Simulasi Penanggulangan Krisis Kesehatan. Jumlah kabupaten/kota yang telah memperoleh 5 kegiatan tersebut sebanyak 8 kabupaten/kota.  

Untuk melihat outcome dari upaya Pusat Krisis Kesehatan tersebut dan dalam rangka persiapan penyusunan Renstra Penanggulangan Krisis Kesehatan tahun 2020 – 2024 perlu dilakukan Kajian Evaluas Pengurangan Risiko Krisis Kesehatan di kabupaten/kota tersebut.  Kabupaten/kota yang dipilih sebagai sasaran kegiatan kajian ini adalah Kabupaten Lebong, Kota Bontang, Kabupaten Ende dan Kabupaten Halmahera Barat. Metodologi kajian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan base line data hasil asistensi tahun 2016 serta self assesment tahun 2017.

Kegiatan kajian di Kota Bontang telah dilaksanakan pada tanggal 19-22 Maret 2019. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Tim Pusat Krisis Kesehatan didampingi oleh perwakilan dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Tim melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan Kota Bontang, RSUD Taman Husada, Puskesmas Bontang Utara dan BPBD Kota Bontang.

Tim melakukan pengumpulan data kerentanan dan kapasitas daerah yang terkait dengan upaya pengurangan risiko bencana dan krisis kesehatan serta membandingkan dengan kondisi tahun 2015 sebelum dilakukan intervensi. Selain itu, tim juga melakukan identifkasi hambatan, peluang, dan tantangan Dinas Kesehatan dalam melakukan upaya peningkatan kapasitas di wilayahnya. Tim juga memberikan masukkan dan saran kepada Dinas Kesehatan, RSUD, Puskesmas dan BPBD terkait dengan koordinasi dan kolaborasi dalam rangka kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana yang berpotensi terjadi di Kota Bontang, terutama kejadian kegagalan teknologi industri bahan kimia.