Kasus campak yang terjadi di provinsi Papua tengah mengalami peningkatan dalam 3 bulan terakhir. Dalam keterangannya, Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengungkapkan bahwa saat ini diketahui bahwa total kasus per 3 Maret 2023, sebanyak 397 orang yang tersebar di 7 Kabupaten yang berbeda.
Ketujuh kabupaten yang mengalami kenaikan kasus campak tersebut diantaranya adalah Nabire, Panial, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya dan Deiyai. Selain kasus campak, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan juga didapati 1 kasus konfirmasi rubella di Kabupaten Mimika.
Lebih lanjut dirjen Maxi juga menerangkan, bahwa adanya peningkatan jumlah kasus campak di Provinsi Papua tengah tersebut diakibatkan rendahnya cakupan imunisasi MR untuk anak-anak selama tahun 2022.
Hal ini dapat dilihat dari hasil laporan Kemenkes, dimana cakupan imunisasi MR1 hanya 64,1%, dan kemudian mengalami penurunan menjadi 48,6% pada imunisasi MR2
Dengan hasil temuan di atas, maka Provinsi Papua Tengah termasuk kedalam kategori beresiko untuk penularan campak rubella. Namun demikian, Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mengatasi masalah tersebut, diantaranya adalah:
-
Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dan Dinas Kesehatan di 7 kabupaten terkonfirmasi
-
Meningkatkan surveilans aktif
-
Meningkatkan cakupan imunisasi
-
Memenuhi kelengkapan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk persiapan penanganan kasus campak.
Dirjen Mexi berpesan kepada masyarakat, bahwa imunisasi MR masih menjadi cara yang ampuh untuk mencegah penyakit campak dan rubella, sehingga dengan demikian masyarakat tidak perlu ragu untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi MR.