Dalam pembukaan kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2020 yang diselenggarakan di JI Expo Kemayoran Jakarta tanggal 19 Februari 2020, Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, memaparkan empat pesan strategis yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo dalam bidang kesehatan. Pesan strategis tersebut adalah menurunkan angka stunting, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, perbaikan pengelolaan sistem JKN dan penguatan pelayanan kesehatan dan pengendalian harga obat dan alat kesehatan.
Untuk mempercepat penyelesaian 4 hal tersebut, diperlukan adanya kolaborasi dari berbagai sektor kementerian maupun lembaga lain.Kolaborasi tersebut melibatkan peran Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Pemerintah Daerah (Pemda).
Kolaborasi inibertujuan untuk mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif maupun preventif hidup sehat sehingga dapat meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan akibat penyakit. Hal tersebut sejalan dengan tema Rakerkesnas tahun ini yaitu Promotif Preventif Kesehatan untuk Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul menuju Indonesia Maju 2045.
Dalam Rakerkesnas kali ini, sebanyak 2.215 peserta hadir baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Rakerkesnas dihadiri oleh beberapa menteri terkait, seluruh pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan baik di kantor pusat maupun daerah, seluruh Kepala Dinas Kesehatan baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota, seluruh Direktur RSUD Provinsi, dan Kab/Kota, para wakil lintas sektor terkait, para wakil organisasi profesi dan perwakilan dari donor/NGO yang terkait dengan kesehatan serta Para sekretaris daerah kab/kota yang menjadi lokus stunting dan AKI-AKB. Rakerkesnas 2020 dilaksanakan untuk memantapkan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan tahun 2020-2024, serta adanya masukkan dari daerah (peserta Rakerkesnas) terkait isu-isu strategis.
Rakerkesnas membahas lima fokus masalah kesehatan antara lain Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB), pengendalian Stunting, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Germas, dan Tata Kelola Sistem Kesehatan. Bahasan 5 masalah kesehatan tersebut di arahkan pada konteks pendekatan promotif dan preventif.
Pameran Rakerkesnas
Selain menggelar pertemuan, dalam Rakerkesnas juga diselenggarakan Pameran. Pameran diikuti oleh satker di lingkungan Kementerian Kesehatan dan Industri Farmasi. Pameran dibagi menjadi beberapa area, antara lain Zona Konsultasi, Zona Deteksi Dini, Zona Pameran Buku, Zona Digital, Zona Fotografi, Taman Germas dan Zona Sediaan Farmasi dan Alkes. Pameran ini menampilkan upaya yang dilakukan dalam lingkup promotif dan preventif.
Pusat Krisis Kesehatan turut berpartisipasi dalam pameran ini dan bergabung di Zona Digital. Pusat Krisis Kesehatan menampilkan aplikasi Emergency Operation Center (EOC). Di Zona Digital ditampilkan aplikasi-aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan, yang mana sasaran dari aplikasi ini adalah user di Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit. Aplikasi yang ditampilkan antara lain Siscobikes, Aplikasi Keluarga Sehat 2.0, serta aplikasi Mhealth, Sehatpedia, SKDR, Eppgbm, I-HeFF, Cek Dokter, dan lain-lain.
Sedangkan di Zona Konsultasi, beberapa unit utama di lingkungan Kemenkes membuka sesi konsultasi bagi para pengunjung yang pameran yang ingin bertanya. Unit utama yang bergabung di Zona Konsultasi antara lain PPSDM, Litbangkes, P2JK, dan lainnya. Untuk di Zona Pameran Buku ditampilkan buku-buku prosuksi Kemenkes dan di Zona Fotografi ditampilkan foto-foto terbaru mengenai upaya kesehatan yang sudah dilakukan Kementerian Kesehatan.