Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Kepala Pusat Krisis Kesehatan (Kepala PKK) Budi Sylvana, meninjau posko bencana tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Pada kunjungan kerja ini Menko PMK dan Kepala PKK bertemu dengan para pengungsi di SD Cipareug. Tempat pengungsian ini merubah ruang kelas sebagai tempat tidur bagi para pengungsi. Saat ini seluruh pengungsi masih dapat tertampung dalam ruang kelas yang disediakan, namun sebagai antisipasi Pemda Kab. Sumedang telah mempersiapkan tenda jika jumlah pengungsi melebihi kapasitas ruang kelas. Saat ini masyarakat yang mengungsi berjumlah 149 orang dan 213 penduduk terdampak.
Dalam kunjungannya Menko PMK dan Kepala PKK menyoroti protokol kesehatan seperti pemakaian masker dan penyediaan sarana cuci tangan sudah diterapkan di titik pengungsian. Namun belum diterapkan pemisahan pengungsi per kepala keluarga.
Selain itu Menko PMK dan Kepala PKK juga melihat Puskesmas Sawah Dadap sebagai puskesmas terdekat dengan bencana. Di Puskesmas ini dilakukan pemeriksaan kesehatan dan perawatan luka, serta mengidentifikasi korban yang dilakukan oleh tim DVI POLRI.
Dalam kesempatan ini Pusat Krisis Kesehatan menyerahkan bantuan logistik kesehatan kepada Kepala Puskesmas Sawah Dadap berupa :
1. Masker bedah : 6.000 pcs
2. Masker kain : 1.500 pcs
3. Hand sanitizer : 480 botol
4. Kantung jenazah : 30 pcs.
Sebelumnya bencana tanah longsor di Kabupaten Sumedang terjadi pada Sabtu (9/1) pukul 16.00 dan longsor susulan pukul 19.30. Total korban 65 orang, yaitu 21 meninggal dunia, 3 luka berat, 22 luka ringan dan 19 orang masih dalam pencarian.