Wilayah Laut Pesisir Jawa Barat masih memiliki potensi terjadinya gempa bumi dan tsunami, hal ini di sebabkan oleh masih banyak patahan aktif yang sewaktu waktu bisa memicu terjadinya gempa bumi. Hal ini bisa terlihat juga dari bencana Tsunami yang terjadi di Pantai Pangandaran pada 17 Juli 2006. Pada saat itu gempa berkekuatan 6,8 Sr mengguncang wilayah tersebut sehingga menyebabkan tsunami setinggi 2 Meter, menghancurkan rumah di pesisir selatan dengan korban setidaknya 659 jiwa. Oleh sebab itu, Para peneliti terus berupaya untuk semakin meningkatkan penelitian kelautan lebih dalam untuk memastikan potensi tsunami didaerah selatan laut khususnya di Jawa Barat.
Wilayah pesisir Laut jawa memiliki potensi gempa Megathrust dengan kekuatan besar di dalam laut sehingga dampaknya akan meluas hingga kedaratan seperti gempa yang terjadi di Pangandaran. maka getarannya akan terasa tak hanya di wilayah Pangandaran dan Ciamis, tetapi bisa sampai ke Bandung. Jawa Barat memiliki potensi gempa dari, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, dan Selat Sunda dan zona megathrust di wilayah laut Tasikmalaya, Cianjur, dan Garut. Oleh sebab itu potensi gempa di wilayah Jawa Barat masih cukup tinggi karena patahan Lempengan aktif masih bisa memicu terjadinya gempa bumi.
Kekuatan Frekuensi gempa sebetulnya masih bersumber di Laut, hampir 85% gempa yang terjadi memiliki sumber di laut sehingga hal ini mampu memicu terjadinya tsunami. Oleh sebab itu penelitian kelautan pelrlu di tingkatkan untuk melihat potensi terjadinya tsunami pasca terjadinya gempa bumi. Hal ini sangat perlu dilakukan untuk bisa mengurangi risiko terjadinya potensi tsunami di perairan selatan Jawa. Dan juga mengurangi resiko korban jiwa jika sewaktu waktu bencana ini terjadi.
Sumber : http://lipi.go.id/lipimedia/single/potensi-gempa-di-laut-pesisir-jawa-barat-besar/11227