Empat hari pasca erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, tercatat 5.171 orang harus meninggalkan rumah dan berada di pengungsian. Terdapat setidaknya 19 titik pengungsian, titik pengungsian terbanyak ada di Kecamatan Candipuro (1.733 Orang), Kecamatan Pronojiwo (985 Orang), Kecamatan Pasirian (974 Orang) dan Kecamatan Tempeh (459 Orang).
Banyaknya jumlah pengungsi ini tentu memerlukan penanganan komprehensif agar tidak menimbulkan masalah kesehatan baru. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembentukan 7 pos Kesehatan yang tersebar di beberapa titik guna menjangkau masyarakat yang memerlukan bantuan Kesehatan. Ketujuh pos Kesehatan yaitu Poskes Supiturang/Pronojiwo, Poskes Lapangan Sumberwuluh Candipuro, Poskes Kamarkajang, Poskes Balai Desa Penanggal, Poskes Balai Desa Sumber Mujur, Poskes Balai Desa Pasirian, dan Poskes Ponkesdes Condro.
Selain pos pelayanan Kesehatan masyarakat juga tetap diedukasi melalui promosi kesehatan. Promosi Kesehatan dilakukan sangat gencar terutama penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 baik melalui spanduk dan komunikasi langsung dengan pengungsi. Tak hanya diingatkan dengan berbagai spanduk penerapan protocol Kesehatan, masyarakat juga diingatkan untuk “segera selamatkan diri jika terjadi tanda bahaya dan ikuti arahan petugas”.
Data terakhir erupsi Gunung Semeru dilaporkan sebanyak 34 orang meninggal, 82 orang luka ringan, 26 orang luka berat dan 16 orang dinyatakan hilang.