Pada tanggal 5-6 April 2019 Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan WHO Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Penyusunan Pedoman EMT Nasional di Hotel Prime Plaza, Sanur, Bali. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Lokakarya Akreditasi dan Pendampingan/Mentoring EMTs yang dilaksanakan di Kota Bogor tanggal 27-28 Februari 2019. Lokakarya ini bertujuan untuk menyempurnakan pedoman EMTs Nasional, termasuk di dalamnya kriteria aspek administrasi, koordinasi, format pelaporan, logistik, pedoman klinis dan tahapan akreditasi EMTs Nasional.
Pertemuan ini dibuka oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan. Peserta dari pertemuan berasal dari perwakilan lintas program di lingkup Kemenkes dan lintas sektor, antara lain ASEAN, BNPB, Puskes TNI, Akademisi, RS Vertikal, Organisasi Profesi dan LSM/NGO. Narasumber berasal dari Pusat Krisis Kesehatan dan WHO Indonesia. Agenda pertemuan ini yaitu reviu hasil pertemuan di Bogor, penyusunan konsep, diskusi dan kerja kelompok.
Pada kesempatan ini, Kepala Pusat Krisis Kesehatan menyampaikan tentang dasar rumusan EMTs Nasional, registrasi, mobilisasi dan pembinaan EMTs. 4 (empat) poin sebagai dasar penyusunan pedoman EMT Nasional yaitu : 1) layanan kesehatan berkesinambungan, 2) bagian dari klaster kesehatan, 3) tersebar di seluruh Indonesia, 4) berasal dari tim yang berada di lokasi terdampak (bukan membangun sistem baru/tim yang ada di luar wilayah tersebut). Harapannya, keempat poin tersebut menjadi dasar EMTs Nasional, tanpa mengenyampingkan sistem EMTs internasional. EMT yang sudah teregistrasi harus dibina dan diberikan pelatihan sesuai dengan konteks kerawanan bencana di daerahnya. Organisasi profesi memegang peranan penting dalam EMTs Nasional. Pemerintah Daerah dan Pusat wajib menjamin hal ini agar berlangsung dengan baik dan lancar.
Pengalaman-pengalaman di lapangan dalam penanggulangan bencana merupakan pembelajaran yang sangat berarti dan hendaknya dapat dituangkan kedalam pedoman sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam menyelesaikan masalah sesuai realitas di lapangan.