Apa itu abrasi? Pertanyaan tersebut mungkin sangat mudah dijawab oleh masyarakat yang familiar atau tinggal di area pesisir pantai. Namun, istilah abrasi mungkin tidak terlalu familiar bagi masyarakat lain yang tinggal jauh dari lingkungan pantai.
Abrasi adalah suatu proses pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus laut yang sifatnya merusak. Fenomena tersebut diakibatkan oleh adanya gangguan keseimbangan dari alam di daerah pantai.
Tidak hanya itu, penyebab abrasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor buatan atau ulah manusia itu sendiri. Semua hal tersebut diakibatkan oleh adanya eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh manusia terhadap kekayaan sumber daya laut seperti ikan, terumbu karang dan biota lainnya.
Melihat kondisi demikian, maka penting bagi kita untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan pantai yang kita miliki, untuk meminimalisir adanya potensi abrasi yang sangat merugikan. Berikut ini adalah beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya abrasi, diantaranya adalah:
-
Penyusutan garis pantai sehingga lahan daratan utama semakin berkurang dan membahayakan masyarakat pesisir yang tinggal di pinggir pantai.
-
Merusak hutan bakau di sepanjang pesisir pantai, sehingga memperbesar resiko bencana.
-
Berkurangnya sumber daya ikan dan plasma nutfah karena rusaknya hutan bakau.
Dengan beberapa dampak abrasi yang telah dijelaskan diatas, diharapkan mampu menumbuhkan motivasi untuk lebih menjaga ekosistem dan kondisi pantai di Indonesia.
Tidak hanya itu, masyarakat juga diharapkan mampu melakukan tindakan atau cara mencegah abrasi, yaitu dengan membuat geobag atau pengisian pasir yang dimasukkan kedalam karung dan ditumpuk di daerah belakang pembatas pantai.
Tetap terapkan pola hidup bersih dan sehat, serta segera mengungsi serta membawa tas bencana apabila kondisi antai telah mengalami abrasi dan membahayakan keselamatan diri dan masyarakat lain.