Tidak bisa di pungkiri lagi, Secara Geografi indonesia termasuk kedalam wilayah yang Rawan bencana terutama bencana Geologis Seperti Gempa bumi, Tanah Longsor, Erupsi Gunung Api dan juga Tsunami. Hal ini tentu perlu kesiapsiagaan bencana dan Penanggulangan bencana agar bisa meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Karena indonesia sendiri saat ini sudah sangat darurat bencana, bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kesiapsiagaan bencana yang di lakukan untuk bisa memastikan upaya yang cepat dan tepat dalam menghadapi kejadian bencana.
Saat ini yang menjadi Pantauan adalah Erupsi gunung api, sepanjang tahun 2016 saja sudah terjadi beberapa kejadian erupsi gunung api. Tentu hal ini perlu perhatian yang serius dalam menangani bencana gunung api. Dalam mengatasi bencana tersebut, di perlukan langkah Mitigasi bencana. Mitigasi bencana tersebut di lakukan untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana yang dapat dilakukan melalui berbagai cara termasuk pelaksanaan penataan ruang, pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan dan tak kalah penting adalah penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan baik secara konvensional maupun modern.
Mitigasi bencana gunung api sendiri di lakukan sebagai langkah untuk mengurangi dampak bencana akibat erupsi gunung api. Hal tersebut karena di indonesia masih banyak jumlah gunung api yang aktif yang memiliki potensi untuk erupsi dan juga masih banyak penduduk yang tinggal di daerah gunung api. Sehingga dampak korban jiwa akibat erupsi bisa lebih tinggi. Berdasarkan tugas dan fungsinya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi termasuk BPPTK sebagai salah satu unitnya turut berperan dalam manajemen krisis bencana erupsi.
Sistem Peringatan Dini
Sistem peringatan dini Gunung Api berfungsi untuk menyampaikan informasi terkini status akitivitas gunung merapi. Sehingga bisa memberikan peringatan dan juga tindakan yang harus dilakukan oleh berbagai pihaktak terkecuali oleh masyarakat. Di dalam sistem peringatan dini tersebut ada berbagai peringatan yang akan di sampaikan, terutama menyampaikan kondisi gunung api apakah masuk dalam level berbahaya atau masih dalam level aman. Informasi yang disampaikan dalam sistem peringatan dini terutama adalah tingkat ancaman bahaya atau status kegiatan vulkanik Merapi serta langkah-langkah yang harus diambil.
Sirine Peringatan Dini dan Komunikasi Radio
Sistem peringatan dini dengan sirine merupakan Suatu sistem perangkat keras yang berfungsi pada keadaan yang sangat darurat. Sirine akan di pasang di daerah Lereng merapi yang dapat di jangkau oleh kampung kampung di sekitar merapi terutama di kampung yang paling rawan terkena dampak. sistem ini dikelola bersama antara pemerintah Kabupaten bersangkutan dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dalam hal ini adalah BPPTK. Selain itu juga, terdapat sarana komunikasi radio. Komunikasi radio akan menyampaikan segala informasi dan peringatan dini terkait gunung api. Informasi yang di sampaikan melalui radio terkait status gunung merapi terkini.
Penyebaran Informasi
Penanggulangan bencana Merapi akan berhasil dengan baik apabila dilakukan secara terpadu antara pemantauan Merapi yang menghasilkan data yang akurat secara visual dan instrumental, peralatan yang modern, sistem peringatan dini, peralatan komunikasi yang bagus dan didukung oleh pemahaman yang benar dan kesadaran yang kuat dari masyarakat untuk melakukan penyelamatan diri. Hal ini tentu membutuhkan penyebaran informasi yang akurat, penyampaian informasi yang di perlukan adalah yang mudah di mengerti oleh masyarakat yang tinggal di daerah berbahaya di kawasan merapi. Selain itu sosialisasi juga perlu secara rutin di berikan kepada masyarakat di wilayah gunung merapi