Pertemuan 13th Meeting of the Joint Task Force on Promoting Synergy with Other Relevant ASEAN Bodies on Humanitarian Assistance and Disaster Response (JTF-HADR) diselenggarakan pada tanggal 11-12 Agustus 2020 secara virtual karena adanya kondisi pandemi. Pertemuan dipimpin Singapura selaku Vice Chair ACDM (Chair Filipina) dan dihadiri oleh anggota JTF-HADR yang terdiri dari Focal Point ACDM Negara anggota ASEAN (Delri Indonesia dipimpin oleh BNPB dengan anggota Delri Kementerian Pertahanan, Kemenko PMK, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan), selain itu Indonesia c.q Kementerian Kesehatan hadir dalam kapasitas sebagai Chair ASEAN Senior Officials Meeting on Health Development (SOMHD). Pertemuan juga dihadiri oleh Chair Senior Officials Meeting (SOM), Vietnam; Chair ASEAN Defence Senior Officials Meeting (ADSOM), dan Chair ASEAN Senior Officials Meeting on Social Welfare and Development (SOMSWD).
Pertemuan JTF-HADR ke-13 dilaksanakan back-to-back dengan 36th Meeting of the ASEAN Committee on Disaster (ACDM)dan 12th Meeting of the Governing Board of the AHA Centre. Dokter Ira Cyndira Tresna, Kepala Bidang Evaluasi dan Informasi Pusat Krisis Kesehatan sebagai wakil Chair SOMHD dalam paparannya menyampaikan perkembangan terkini badan sektoral Kesehatan terkait informasi terkini implementasi health priority Disaster Health Management dibawah ASEAN Health Cluster (AHC) 2: Responding to All Hazards and Emerging Threats yang merupakan bagian dari ASEAN Post-2015 Health Development Agenda. Health priority tersebut berkontribusi aktif pada realisasi Deklarasi One ASEAN One Response: Responding to Disasters as One in the Region and Outside the Region, serta dalam mengoperasikan fungsi lintas sektoral JTF-HADR.
dr. Ira lebih lanjut menyampaikan informasi beberapa upaya terkini yang telah dilakukan SOMHD sejak Pertemuan AHC 2 pada Oktober 2019 di Bagan, Myanmar, yaitu: (1) Operasionalisasi Plan of Action to Implement the ASEAN Leaders "Declaration on Disaster Health Management sebagai artikulasi Kerja sama Kesehatan ASEAN atas kontribusinya pada Deklarasi One ASEAN One Response; (2) Pelaksanaan perpanjangan ASEAN Regional Capacity Development on Disaster Health Management (ARCH) Project; (3) Pengesahan Standard Operating Procedure on Emergency Medical Team (SOP EMT) dan integrasinya dengan the ASEAN Standby Arrangement Standard Operating Procedure (SASOP); (4) Implementasi fase kedua ASEAN public health Emergency Operations Centre network development project.
SOMHD menghargai dukungan ACDM, AHA Centre dan DHMA yang menghasilkan kemajuan dalam integrasi SOP EMT ASEAN dengan SASOP ASEAN melalui pelaksanaan tes melalui table-top exercise pada November 2019, dan akan diuji coba pada ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) tahun 2021. Pada sektor kesehatan ASEAN, SoP EMT telah diuji coba pada the 4th Regional Collaboration Dril (RCD) 2019 yang dilaksanakan di Tanah Ampo, Karangasem, Bali pada tanggal 25-29 November 2019. Drill dihadiri oleh key stakeholders penanganan bencana, diantaranya EMT negara anggota ASEAN, ASEC, AHA Centre, ARCH Project Team, WHO, JICA dengan skenario kejadian berdasarkan kisah nyata letusan besar Gunung Agung yang pernah terjadi pada tahun 1963, dengan beberapa modifikasi.SoP EMT yang diujicoba mencakup pre-deployment, pengembangan informasi tim yang komprehensif untuk tiap negara ASEAN, quality assurance, dan menguji konsep SoP usulan Indonesia tentang EMT Gabungan (composite team).
Sektor Kesehatan ASEAN terus berkomitmen untuk menyelesaikan proses yang berkontribusi pada peningkatan pendekatan multi-sektoral ASEAN dalam penanggulangan bencana, dengan memperkaya SASOP ASEAN, dan realisasi Deklarasi One ASEAN One Response.
SOMHD juga menyampaikan upaya penting untuk meningkatkan respons COVID-19 dan dalam memperkuat kesiapsiagaan dan respons darurat kesehatan masyarakat melalui pembentukan Regional Reserve for Medical Supplies (RRMS). Salah satu poin pertimbangan yang dikemukakan oleh SOMHD untuk mendapatkan persetujuan ACDM adalah peningkatan kapasitas Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA) dengan ruangan dan fasilitas yang dapat menyimpan dan mengatur perbekalan dan peralatan medis, termasuk obat-obatan dan vaksin yang membutuhkan penanganan khusus.
Sektor Kesehatan ASEAN menyadari bahwa pandemi COVID-19 membutuhkan kerja sama luar biasa dari komunitas internasional. Hal ini dirasa sangat penting manfaat dari kerja sama dengan Dialog dan Mitra Pembangunan ASEAN yang menghasilkan inisiatif baru yang bertujuan untuk meningkatkan respon pandemi saat ini dan memastikan kesiapan di masa depan.
Mempertimbangkan banyaknya inisiatif yang muncul, seperti yang diusulkan oleh Sektor Kesehatan ASEAN dan sektor non-kesehatan, melalui Special Video Conference of the ASEAN SOMHD in Synergising COVID-19 Response yang telah dilaksanakan pada 22-23 Juli 2020, SOMHD membahas dan bertukar pandangan terkait 27 kegiatan dan proposal yang berkontribusi pada respon COVID-19. Pertemuan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan sinergitas, memetakan peran dan tanggung jawab SOMHD dalam implementasi respon di seluruh ASEAN seperti COVID-19 ASEAN Response Fund dan the SOP for Public Health Emergencies, serta upaya memperkuat kesiapsiagaan darurat kesehatan masyarakat regional untuk mengatasi ancaman di masa depan.