Salah satu upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana adalah melakukan pemantauan dan melaporkan permasalahan kesehatan yang timbul akibat bencana tersebut. Informasi yang dilaporkan diantaranya adalah jenis bencana yang telah terjadi, jumlah korban, sarana kesehatan yang rusak serta upaya penanggulangan krisis yang telah dilakukan.
Selanjutnya, informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan masukan dan referensi oleh pembuat kebijakan maupun pengelola program untuk menentukan upaya yang perlu dilakukan tidak hanya dalam rangka penanganan tanggap darurat krisis kesehatan, namun juga upaya pengurangan risiko maupun upaya pasca krisis kesehatan.
Untuk memperoleh data dan informasi secara cepat dan tepat, dibutuhkan sebuah sistem informasi online dan terhubung hingga ke tingkat Kabupaten. Hal ini mempermudah koordinasi penanggulangan krisis kesehatan antara Pusat dan Daerah. Saat ini Pusat Krisis Kesehatan sudah memiliki Sistem Informasi yang dinamakan Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan (SI-PKK) online. Laporan kejadian bencana/krisis kesehatan dapat dilaporkan melalui sistem ini maupun secara manual melalui email atau aplikasi SI-PKK berbasis android.
Pusat Krisis Kesehatan telah menginisiasi agar pelaporan kejadian bencana dapat dilaporkan secara terstruktur melalui SI-PKK serta menggiatkan penggunaan aplikasi android tersebut. Dengan adanya sistem ini, petugas kesehatan akan lebih mudah, cepat dan akurat dalam melaporkan kejadian krisis kesehatan akibat bencana. Untuk meningkatkan kapasitas petugas kesehatan di daerah dalam memanfaatkan SI-PKK , maka diperlukan suatu pelatihan kepada para petugas tersebut di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi dalam bentuk Pelatihan Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan.
Di tahun anggaran 2017 ini, pelatihan Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan diselenggarakan pada tanggal 25-28 Juli 2017 di Hotel Santika Premier, Jakarta dengan peserta sebanyak 40 orang yang berasal dari 34 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan dari 6 Dinas Kesehatan Provinsi rawan bencana target program kerja Pusat Krisis Kesehatan. Narasumber yang diundang untuk mengisi pelatihan ini berasal dari berbagai instansi diantaranya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, UNOCHA, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Pusat Krisis Kesehatan dan PT Wahana Reka Karya.
Pada pelatihan ini, selain diberikan pemaparan oleh narasumber, peserta juga mempraktekkan pelaporan kejadian krisis kesehatan dengan menggunakan SI-PKK. Di hari akhir pelatihan, akan dilaksanakan simulasi pelaporan kejadian krisis kesehatan menggunakan SI-PKK.
