Peta respon merupakan gambaran bahaya, kapasitas dan kerentanan yang dituangkan dalam sebuah media yang akan menjadi acuan bagi pelaku klaster kesehatan dalam kedaruratan.
Kemampuan tenaga kesehatan dalam merespon kondisi darurat dapat terlihat dari perencanaan kedaruratan. Penyusunan peta respon yang akurat dapat mempermudah perencanaan dalam kondisi darurat. Pada tanggal 8 sampai dengan 11 Mei 2017, Pusat Krisis Kesehatan melakukan pendampingan penyusunan peta respon dalam penanggulangan krisis kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah. Peserta berasal dari Kab/kota yang menjadi target renstra PKK yaitu Kota Palu, Sigi, Poso, Morowali, Donggala dan Parigi Moutong. Peningkatan Peserta berasal dari dinas kesehatan, BPBD , RSUD dan Kodim di wilayah Kab/Kota. Narasumber ahli berasal dari Pusdikes Kodiklat TNI Angkatan Darat dan Pusat Krisis Kesehatan, sedangkan fasilitator dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan wilayah rawan konfilk terkait isu SARA, namun penyusunan dokumen peta respon dibuat dengan ancaman banjir dan banjir bandang. Bencana sosial konflik tidak diangkat dalam kegiatan ini, karena isu konflik telah menimbulkan trauma sehingga dapat membuka luka lama dan mengganggu stabilitas keamanan saat ini.