Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, banyak terjadi bencana di Indonesia yang telah menimbulkan krisis kesehatan, baik bencana alam maupun bencana non alam. Sebagai koordinator Klaster Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan menilai perlu melakukan koordinasi dengan lintas program terkait.
Bertolak dari hal tersebut, pada hari Rabu sampai Jumat tanggal 5-7 Desember 2018, bertempat di Hotel Kaisar Jakarta, Pusat Krisis Kesehatan menyelenggarakan pertemuan Klaster Kesehatan Nasional dengan tema Efektifitas Pendampingan Klaster Kesehatan Nasional pada Krisis Kesehatan di Indonesia tahun 2018. Pertemuan ini membahas mengenai upaya subklaster kesehatan dalam penanggulangan bencana, koordinasi antara pusat dan daerah serta evaluasi penanganan krisis kesehatan pada bencana Gempa Bumi di NTB dan Gempa Bumi-Tsunami di Sulawesi Tengah.
Peserta kegiatan ini berasal dari daerah rawan bencana di Indonesia yang mana frekuensi kejadian bencana di daerah tersebut selama beberapa tahun terakhir cukup banyak. Perwakilan peserta antara lain dari Dinas Kesehatan Provinsi (Banten, Sumatera Utara, NTB, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Cilegon, Mataram, Palu, Belitung Timur, Tasikmalaya, Garut, Pandeglang, Ciamis, Karangasem, Klungkung, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Sumbawa Barat, Mamasa, Sigi, Donggala), RS Vertikal Kemenkes (RSUP Kariadi, RSUP Wahidin, RSUP Sardjito, RSUP Saiful Anwar, RSUP Hasan Sadikin, RSUP Kandou), Kantor Kesehatan Pelabuhan (Makassar, Surabaya, Tarakan, Gorontalo, Palu), RSUD (Undata, Kota Mataram, Tanjung, Aloei Saboe), Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (Surabaya dan Makassar), dan Universitas (UGM, Unhas, Unibraw).
Narasumber pertemuan berasal dari Direktorat P2ML, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Promosi Kesehatan, Direktorat Tata Kelola Obat Publik, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Diharapkan adanya kegiatan ini dapat memperkuat koordinasi lintas program di lingkup Klaster Kesehatan nasional maupun daerah serta sebagai forum pembelajaran dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang mungkin akan terjadi.